PIKIRAN RAKYAT – Hari Bahasa Isyarat Internasional diperingati setiap tanggal 23 September. Bahasa ini adalah alat komunikasi yang dipakai oleh kelompok tunarungu.
Peringatan Hari Bahasa Isyarat ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dalam mewujudkan hak asasi manusia bagi semua kalangan, termasuk bagi disabilitas rungu.
Sejarah Hari Bahasa Isyarat
Baca Juga: Viral Aksi Mahasiswa Lakukan Percobaan Bunuh Diri di BKR Bandung Sembari Live di Facebook
Hari Bahasa Isyarat Internasional dirayakan pertama kali pada 23 September 2018. Ini berdasarkan nilai sejarah berdirinya Federasi Tuli Sedunia (World Federation of The Deaf/WFD) yang didirikan pada tanggal sama pada 1951.
Bahasa isyarat adalah bahasa yang menyampaikan makna secara visual. Tidak jelas berapa banyak dari bahasa-bahasa yang ada di seluruh dunia.
Umumnya, setiap negara memiliki bahasa isyarat asli sendiri. Bahkan, beberapa negara memiliki lebih dari satu.
Baca Juga: Perkara Syahadat dan Dukun Masih Memanas, Firdaus Oiwobo: Acong Latif Cari Panggung
Bahasa-bahasa ini telah digunakan sepanjang sejarah oleh kelompok-kelompok tunarungu. Faktanya, salah satu catatan tertulis paling awal tentang bahasa isyarat ada di Cratylus karya Plato dari abad ke-15 SM.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah bahasa isyarat sebelum abad ke-19. Informasi terbatas pada sistem ejaan jari, yang dikenal sebagai alfabet manual.