kievskiy.org

Kulit Kepala Bayi Berkerak: Penyebab, Gejala, dan Cara Perawatan

Ilustrasi rambut bayi. Bagaimana cara mengatasi kerak pada kepala bayi.
Ilustrasi rambut bayi. Bagaimana cara mengatasi kerak pada kepala bayi. /Pixabay/fujikama

PIKIRAN RAKYAT – Kondisi kepala bayi berkerak umumnya sangat normal terjadi dan tidak berbahaya.

Kondisi yang disebut kerak kepala atau Dermatitis Seboroik Infantil, sering terjadi pada usia awal bayi, terutama ketika ia baru lahir, di kulit kepalanya terlihat sepetak kulit yang bersisik, berminyak, kadang-kadang tebal.

Serpihan atau kerak berwarna putih kekuningan di kulit kepala bayi tampak seperti ketombe (cradle cap) merupakan hal yang biasa terjadi pada bayi dan bukan pertanda bahwa kebersihannya kurang terjaga.

Menurut Kids Health, munculnya cradle Cap pada kulit kepala bayi, muncul pada beberapa bulan pertama dan akan menghilang dalam waktu 6-12 bulan. Cradle Cap biasanya terlihat seperti sisik kuning pucat, berminyak atau berlilin atau berkerak pada bagian belakang atau di atas kulit kepala bayi.

Cradle Cap menyebabkan bercak bersisik berkerak atau berminyak di kulit kepala bayi. Kondisi ini tidak menyakitkan atau gatal bagi bayi.

Menurut American Dermatological Association (ADA), Cradle Cap merupakan salah satu gangguan kulit yang sangat umum terjadi pada bayi. Di dunia medis, keadaan ini juga disebut dengan dermatitis seboroik.

Baca Juga: Perhatian! Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Level 1 di Seluruh Indonesia

Penyebab Munculnya Kerak pada Kulit Kepala Bayi

Penyebab yang Cradle Cap sampai saat ini tidak diketahui. Salah satu faktor yang berkontribusi mungkin adalah hormon yang diturunkan dari ibu ke bayi pada saat sebelum kelahiran.

Hormon tersebut dapat menyebabkan terlalu banyak produksi minyak (sebum) di kelenjar minyak dan folikel pada rambut kepala bayi. Cradle Cap tidak menular, dan tidak disebabkan oleh kebersihan yang buruk pada bayi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat