kievskiy.org

Fenomena Overtourism di Destinasi Wisata Viral, Kenali Dampak dan Solusinya

ilustrasi keramaian pada salah satu destinasi wisata viral.
ilustrasi keramaian pada salah satu destinasi wisata viral. /unsplash/@mauromora

PIKIRAN RAKYAT - Sematan "rumah surga" telah diberikan karena hamparan hijau di seluruh halaman yang luas dengan pemandangan gunung serta air terjun yang indah. Tetapi tak terelakkan, hamparan hijau itu menjadi suram kecokelatan karena rumput-rumput yang rusak.

Itulah kondisi kontradiktif yang terjadi pada rumah Abah Jajang di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasir Kuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mengapa? Tak lain karena keindahan lingkungan rumahnya yang menjadi viral lalu didatangi bisa sampai seribu orang dalam satu hari. Bahkan, belum juga rumput itu kembali tumbuh, pada libur Lebaran yang lalu, halaman seluas 2 hektare itu sudah langsung dipadati lagi pengunjung yang penasaran dengan keindahan objek wisata yang viral.

Pengalaman sepertinya belum sepenuhnya mengajarkan tentang pelestarian lingkungan, di obyek wisata sekalipun. Akibatnya, kerusakan terjadi lagi, dan kali ini terjadi di rumah Abah Jajang.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Penginapan di Cianjur Selatan, Tarifnya Mulai dari Rp100 Ribu per Malam

Pengalaman yang terjadi pada 2015 seharusnya sudah memberikan pembelajaran bagi masyarakat wisatawan. Saat itu, kebun bunga amaryllis yang sering disebut sebagai lili hujan, bakung atau bunga bawang yang terdapat di Kab. Patuk, Gunung Kidul, Jawa Tengah, akhirnya hancur oleh orang-orang yang asyik berswafoto.

Kebun bunga itu juga viral karena banyak yang mengunggah kecantikannya di media sosial. Semakin viral, semakin banyak yang berbondong-bondong datang, tapi sayangnya juga merusaknya.

Pengalaman lain terjadi pada 2020, di tempat berbeda. Obyek wisata yang disebut sebagai lembah Selandia Baru-nya Indonesia, yaitu Ranu Manduro di Kab. Mojokerto, Jawa Timur, mendadak ramai karena viral di media sosial. Pemandangan hamparan hijau berubah jadi pemandangan manusia yang berjejal mengakibatkan kemacetan dan sampah berserakan.

Yang tidak viral pun, obyek wisata yang menjadi favorit sepanjang tahun mengalami hal serupa. Seperti kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran yang menemukan masalah klasik setiap momen liburan. Sampah bergelimpangan sampai jumlah totalnya mencapai ribuan ton.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat