PIKIRAN RAKYAT - Phubbing merupakan salah satu istilah yang mungkin asing di telinga kita. Namun, perilaku phubbing ini tak jarang sering terjadi di lingkungan sehari-hari.
Phubbing merupakan gabungan kata dari phone yang berarti telepon, dan snubbing yang berarti menghina. Lebih jelasnya, phubbing merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sedang asyik bermain handphone saat berkumpul dengan orang lain.
Fokus pada handphone itu pun membuat seseorang abai dengan orang lain di sekitarnya. Dengan begitu, ia termasuk sebagai antisosial.
Oleh karenanya, phubbing dianggap sebagai perilaku tidak sopan, menyinggung, dan kasar. Sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat perilaku tersebut, baik bagi seseorang yang berperilaku phubbing maupun korbannya adalah sebagai berikut;
Baca Juga: Kenapa Kita Tergiur Belanja saat Diskon Natal? Simak Tips Irit Pengeluaran
Merusak Hubungan
Perasaan tidak nyaman akan menyelimuti siapa saja yang sedang berada atau berdampingan dengan orang yang rajin memeriksa, memainkan, dan sibuk dengan handphone-nya. Mereka pun akan merasa tidak dipedulikan, dan tidak dihargai sehingga dapat merusak kualitas hubungan.
Phubbing pun bisa mengikis perasaan empati dan kepercayaan. Di satu sisi, memerhatikan maupun mendengarkan lawan berbicara merupakan hal yang bisa dilakukan untuk terciptanya komunikasi yang utuh, yang dapat meminimalisir kesalahpahaman.
Kesehatan Mental Terganggu
Phubbing dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental orang lain (korban phubbing) terpengaruh. Hal itu ditimbulkan lantaran adanya perasaan ditolak, dikucilkan, dan dianggap tidak penting akibat sikap pelaku phubbing.
Kekosongan tersebut pun dapat menyebabkan korban phubbing mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
Menularkan Hal Serupa
Selain berdampak kepada orang lain, phubbing juga berdampak pada mereka yang melakukannya. Seseorang yang berperilaku phubbing bisa mengalami ketagihan hingga membuat mereka terus-menerus melakukan hal tersebut saat bersama siapa pun.