kievskiy.org

Penyebab dan Gejala Stockholm Syndrome, Saat Korban Justru Membela Pelaku Kekerasan

Ilustrasi Stockholm Syndrome, berikut penyebab dan gejalanya saat korban justru membela pelaku kekerasan terhadapnya.
Ilustrasi Stockholm Syndrome, berikut penyebab dan gejalanya saat korban justru membela pelaku kekerasan terhadapnya. /Unsplash/Sydney Sims

PIKIRAN RAKYAT - Simak penjelasan Stockholm Syndrome yang mengungkap alasan seorang korban justru membela pelaku kekerasan. Ada penelitian yang mengungkap mengenai hal tersebut yang dimuat Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental pada 2013.

Jurnal yang ditulis Irma Sekarlina dan Margaretha membahas hal tersebut. Pembahasan itu tertuang di dalam artikelnya yang bertajuk "Stockholm Syndrome pada Wanita Dewasa Awal yang Bertahan dalam Hubungan yang Penuh Kekerasan".

Apa itu Stockholm Syndrome?

Kondisi ini adalah kondisi paradoks secara psikologis saat seseorang bisa memiliki ikatan dengan pelaku yang telah melakukan kekerasan terhadapnya. Ikatan kuat itu timbul antara korban yang meliputi rasa cinta.

"(Korban) melindungi pelaku yang telah menganiayanya, menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kekerasan, dan menyangkal atau meminimalisir kekerasan yang terjadi," kata Irma dan Margaretha.

Pada awalnya, istilah ini dipakai untuk menjelaskan ikatan psikologis antara sandera dengan pelaku penyanderaan. Hal ini juga dipakai dalam menjelaskan korban penculikan atau kondisi serupa yakni adanya kekuatan dominan yang dapat membahayakan hidup korbannya.

"Namun seiring perkembangan studinya, Stockholm Syndrome dapat ditemukan dalam hubungan relasi intim baik keluarga maupun hubungan romantis," ujar Irma dan Margaretha.

"Ikatan paradoks dalam Stockholm Syndrome adalah sebuah strategi yang bertujuan sebagai coping (mengatasi terhadap kekerasan dan strategi untuk mengakhiri kekerasan yang dialami," katanya melanjutkan.

Meski begitu, sindrom ini tidak selalu berkaitan dengan kekerasan. Pasalnya hal ini bisa juga merujuk pada hubungan interpersonal. Korban pelaku kekerasan bisa merasa berharap bahwa pelaku akan mengubah perilakunya sehingga ia sulit lepas dari pelaku.

Penyebab dan gejala Stockholm Syndrome

Berikut empat kondisi yang menjadi penyebab dan gejala Stockholm Syndrome, di antaranya adalah:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat