kievskiy.org

Siapa yang Lebih Cepat Move On, Pria atau Wanita?

Ilustrasi patah hati.
Ilustrasi patah hati. Pixabay/TAMHSCPhotos

PIKIRAN RAKYAT - Kebanyakan orang pasti memiliki pengalaman patah hati masing-masing, mulai dari putus cinta, kehilangan orang yang dicintai hingga berakhirnya suatu hubungan. Alhasil, mereka akan mengalami luka emosional yang bertahan lama dan berdampak besar pada kesejahteraan jiwa.

Sejak berabad-abad berlalu, topik patah hati memiliki keterkaitan dengan stereotip gender tentang seberapa cepat mereka pulih. Laki-laki yang disebut bisa memiliki kekuatan, ketabahan, dan pengendalian emosi, sedangkan perempuan disebut bisa lebih ekspresif dan penuh kasih sayang.

Meski begitu, bertentangan dengan stereotip gender, banyak penelitian kognitif menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki cara penanganan patah hati masing-masing.

Adapun lima stereotip gender yang menjadi gambaran peringkat move on lebih cepat setelah patah hati, baik pihak laki-laki maupun perempuan tertera sebagai berikut.

Pengaruh budaya dan sosial

Setiap individu dengan pengalaman patah hati memiliki cara respons yang dipengaruhi oleh norma budaya dan sosial sesuai perilaku gender yang dapat diterima. Sejak kecil, anak perempuan didorong untuk mengekspresikan emosi mereka secara terbuka dan mencari dukungan dari teman dan anggota keluarga, yang mungkin berkontribusi pada persepsi bahwa perempuan lebih siap menghadapi patah hati.

Di sisi lain, anak laki-laki disosialisasikan agar tidak menunjukkan kerentanan atau kelemahan, karena sering disamakan dengan feminitas. Akibatnya, banyak pria belajar untuk menutupi rasa sakit emosional mereka dan bersikap tegas, bahkan ketika sedang patah hati.

Pola komunikasi

Gaya komunikasi juga memainkan peran penting dalam cara pria dan wanita mengatasi patah hati. Kalangan laki-laki yang dikondisikan untuk memprioritaskan kemandirian dan kemandirian, mungkin kurang mencari dukungan emosional dari orang lain dan malah berusaha mengatasi perasaan mereka secara internal. Hal ini menimbulkan kesalahpahaman bahwa pria bergerak lebih cepat, meski ternyata di kenyataannya, mereka mungkin berjuang diam-diam di balik pintu tertutup.

Sebaliknya, wanita mungkin lebih cenderung untuk berbagi perasaan mereka dengan orang lain dan mencari hiburan bersama teman atau orang yang dicintai, yang dapat memperpanjang proses penyembuhan namun juga memberikan dukungan emosional yang berharga.

Ekspresi emosional

Wanita sering kali dicitrakan lebih ekspresif secara emosional dan peka terhadap perasaan mereka. Alhasil, mereka mengakui dan memproses emosi secara terbuka setelah putus cinta, mulai dari percakapan penuh air mata dengan teman-teman hingga mencatat pikiran dan perasaan dalam buku harian..

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat