kievskiy.org

Lodong Lebaran - News

Dalam setiap perayaan Lebaran, bedil lodong memiliki peran yang sangat istimewa. Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari keseruan momen menyambut Idul Fitri di Kampung Cideres, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bedil lodong, dengan dentuman khasnya, memberikan nuansa meriah yang menyatukan hati dan jiwa dalam suka cita bersama. Bedil lodong  menjadi simbol kehangatan persaudaraan kebersamaan dalam merayakan kemenangan setelah menjalani puasa sebulan penuh.

Inilah permainan yang membutuhkan keberanian lebih dan kreativitas yang menantang. Sebab, perang lodong bukan perang biasa. Perang ini dilakukan antarpenduduk kampung. Biasanya, jika lodong dari satu kampung bersuara mejé atau suaranya tidak kencang, maka alamat pemilik lodong itu menanggung malu. Sebab, mereka akan mendapatkan cibiran dari pihak ”lawan”-nya.

Meski begitu, perang lodong bukan perang sesungguhnya. Ini hanya peperangan alias main perang-perangan. Seusai perang lodong, antarpemuda atau anak kampung tidak saling bermusuhan. Mereka malah saling berangkulan. Saling bertanya bagaimana membuat lodong yang bersuara nyaring dan mengentakkan seisi kampung.

Bedil Lodong terbuat dari bambu gombong dengan bahan pemicu ledakan karbit yang dicampur air bahkan jika ingin terdengar kencang kadang dicampur dengan minyak tanah.

Perang bedil lodong, sebuah tradisi yang dinanti-nantikan oleh banyak warga setiap tahunnya, tidak hanya menjadi momen permainan semata, melainkan juga menjadi sarana yang kuat untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. Riuhnya tembak-tembakan lodong dalam tradisi ini mencerminkan keceriaan dan kekompakan yang dirasakan masyarakat dalam merayakan momen istimewa Lebaran, sementara setiap dentuman lodong menjadi saksi kebersamaan dan kegembiraan yang luar biasa. Tradisi perang bedil lodong juga menggambarkan nilai-nilai keberanian dan semangat dalam menghadapi tantangan, yang tercermin dalam sorak-sorai dan dentuman yang menggema, menandakan semangat yang tak terkalahkan dalam menyambut Lebaran. Sebagai bagian dari warisan budaya yang turun-temurun, perang bedil lodong mengajarkan kita untuk menjaga dan merayakan keunikan serta keberagaman budaya Indonesia.

Dalam kehangatan perayaan Lebaran, lodong bambu menjadi panggilan untuk bersatu dan merayakan kebersamaan tanpa batas. Tradisi ini mengajarkan kita untuk menyambut momen-momen istimewa dengan hati yang tulus dan jiwa yang penuh semangat. Di balik dentuman lodong yang riang, terbentang pula jaringan persaudaraan yang kuat dan abadi, mengikatkan hati-hati yang berbeda menjadi satu dalam cinta dan keharmonisan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat