kievskiy.org

Usai Kebakaran Mematikan, Australia Siap-siap Dilanda Banjir Besar

 Pemandangan Sydney Opera House di Australia
Pemandangan Sydney Opera House di Australia /Unsplash/Johnny Balla


PIKIRAN RAKYAT - Hanya beberapa hari setelah kebakaran mematikan yang mengancam situs Warisan Dunia Australia, ribuan orang bersiap menghadapi banjir di pantai timur subtropis Negeri Kangguru pada Minggu, 13 Desember 2020.

Pantai di Australia ditutup dan pihak berwenang mendesak orang-orang untuk mengantongi pasir di rumah mereka.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, curah hujan 475 milimeter (18,7 inci) dalam 24 jam sebelumnya, Biro Meteorologi Australia mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk wilayah perbatasan antara negara bagian New South Wales dan negara bagian Queensland. Wilayah ini padat penduduk yang mencakup negara bagian Queensland, ibu kota Brisbane.

Baca Juga: Pangeran Harry Minta Pemadam Kebakaran Australia Batalkan Nama 'Archie' pada Pesawatnya

Seminggu sebelumnya, Pulau Fraser di dekatnya dievakuasi karena kebakaran hutan, yang membuat bencana kebakaran musiman tidak terlalu berbahaya dibandingkan tahun lalu.

Para ilmuwan menghubungkan cuaca yang tidak menentu di awal musim panas Australia dengan pola La Nina, yang biasanya terjadi hujan lebat dikombinasikan dengan perubahan iklim.

Pulau Fraser, pulau pasir terbesar di dunia, sekarang berada di bawah peringatan banjir, termasuk mendesak pengemudi untuk menghindari jalan yang airnya sudah naik.

Baca Juga: Efek Mengerikan Kebakaran Hutan Australia, 600 Ribu Koala Diperkirakan Tewas Terpanggang Api

"Ini adalah sistem cuaca yang dinamis dan Anda harus selalu mengharapkan hal yang tak terduga," kata ahli hidrologi banjir senior biro Justin Robinson pada konferensi pers.

Peringatan itu muncul segera setelah Queensland membuka perbatasannya ke negara tetangga yang sempat ditutup karena Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat