PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Chung Sye Kyun memimpin pertemuan Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat atau Central Disaster and Safety Countermeasure Headqurters yang diadakan di Balai Kota Seoul pada Senin 14 Desember 2020.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan bahwa menerapkan skema jarak sosial terberat membutuhkan pemeriksaan yang cermat.
Meskipun ada peningkatan seruan dari para ahli dan masyarakat untuk meningkatkan level guna mengekang pertumbuhan cepat kasus Covid-19.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris dan Klasemen Pekan ke-12: Liverpool dan Tottenham Satu Poin, Chelsea Turun Posisi
"(Menerapkan) skema jarak sosial Level 3 adalah pilihan terakhir yang dapat kami pilih, dan itu membutuhkan pertimbangan yang hati-hati, karena hal itu membutuhkan kepercayaan dan konsensus sosial tentang keefektifannya," tutur Chung Sye Kyun.
Seruan telah berkembang bagi pemerintah untuk menaikkan skema jarak ke Level 3 tertinggi di tengah rekor penghitungan kasus virus corona selama akhir pekan.
Pada hari Minggu, negara itu menambahkan rekor 1.030 kasus harian, sehari setelah menambahkan 950, jumlah terbesar sejak negara itu melaporkan kasus Covid-19 pertamanya pada Januari.
Baca Juga: Sulit Hindari Runtuhan, Sepasang Lansia Luka-luka Tertindih TPT Ambruk Menimpa Rumah
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari lama Korea Herald, Korsel menjalankan skema jarak sosial lima tingkat, dengan wilayah Seoul yang lebih besar saat ini berada di bawah Level 2.5 tertinggi kedua dan negara lainnya berada di bawah Level 2.