PIKIRAN RAKYAT - Memasuki bulan Februari, salah satu negara di Asia Tenggara mengalami gejolak politk dalam negeri.
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi ditahan oleh kelompok junta militer pada Senin, 1 Februari 2021 lalu.
Aksi kudeta oleh militer itu dikecam oleh sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan sekutunya.
Baca Juga: Produsen Batasi Pasokan, Harga Minyak Dunia Alami Kenaikan
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Kecaman tersebut muncul lantaran aksi kudeta itu dinilai mematikan demokrasi di Myanmar.
Namun, aksi kudeta tersebut disambut baik kaum muslim Rohingya.
"Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tidak merayakannya?," kata pemimpin komunitas Farid Ullah dari Kutupalong seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari AFP.