kievskiy.org

Tim Ahli WHO: Memahami Asal-usul Covid-19 di Wuhan Butuh Waktu Bertahun-tahun

Tim WHO mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan.
Tim WHO mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan. /Reuters/Thomas Peter REUTERS


PIKIRAN RAKYAT - Seorang anggota tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengunjungi kota Wuhan di China mengatakan dia terkejut dengan kerumitan dalam mengetahui asal-usul Covid-19 dan butuh waktu bertahun-tahun.

Anggota tim WHO bernama Dominic Dwyer yang merupakan ahli mikrobiologi dan ahli penyakit menular, mengatakan timnya di Wuhan telah menerima akses yang diminta dari otoritas China.

"Semua orang tahu bagaimana itu (virus corona) benar-benar meledak dari pasar Huanan di Wuhan, tapi kuncinya adalah apa yang terjadi sekitar waktu itu dan sebelumnya," kata Dwyer, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, Sabtu, 6 Februari 2021.

Baca Juga: Anies Baswedan: Alhamdulillah Terpilih Sebagai Salah Satu ‘Pahlawan’, Ini untuk Kita Semua

Asal usul virus korona dilaporkan telah dipolitisasi menyusul tuduhan bahwa China tidak transparan dalam penanganan awal wabah tersebut. Beijing juga telah mendorong gagasan bahwa virus itu bisa berasal dari tempat lain.

Dwyer, seorang spesialis HIV / AIDS Australia yang sebelumnya bekerja dengan WHO selama wabah SARS dan flu burung, mengatakan 'teka-teki" dari Covid-19 adalah bahwa pembawa asimtomatik awal mungkin tidak tahu bahwa mereka mengidapnya.

"Sangat naif untuk berpikir bahwa kita akan mendapatkan nol virus. Kasus-kasus awal teridentifikasi pada bulan November (2019), tetapi hanya sedikit sebelumnya itulah bagian yang sangat menarik dan bagian yang sulit," kata Dwyer.

Baca Juga: Usai Luncurkan Aplikasi TIJE, TransJakarta Siap Integrasikan Data Digital dengan Moda Transportasi Lain

Dwyer sejalan dengan pendapat dari rekan setimnya Peter Daszak, seorang ahli zoologi dan ahli penyakit hewan, yang menurutnya kesulitan memahami penyakit tersebut.

"Bahkan SARS, Ebola, kami punya beberapa ide bagus, tapi tidak ada yang tahu," kata Daszak kepada Reuters.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat