kievskiy.org

Aksi Unjuk Rasa di Myanmar Timbulkan Korban Jiwa, Indonesia Serukan Aparat Keamanan Menahan Diri

Gedung Pancasila Kemenlu./
Gedung Pancasila Kemenlu./ /Kemenlu RI Kemenlu RI

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini Myanmar masih dilanda krisis politik.

Krisis politik yang diawali dengan adanya aksi kudeta militer tersebut hingga kini kian memanas.

Unjuk rasa menentang kudeta militer di negara itu kian meluas.

Namun, unjuk rasa tersebut mendapatkan tindakan kekerasan dari pihak keamanan hingga menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga: Usai Temui 53 Parpol, Militer Myanmar Nyatakan Hasil Pemilu 2020 Tidak Sah

Baca Juga: Pertemuannya Tuai Kontroversi, Thailand Bantah Dukung Kudeta Militer Myanmar

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 10 orang tewas dan puluhan lain terluka akibat tindakan keras polisi pada demonstran antikudeta di beberapa kota Myanmar pada Minggu, 28 Februari 2021 waktu setempat.

Menurut saksi mata dan media lokal, demonstran anti-kudeta dihadang dengan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut oleh polisi dan tentara yang berusaha membubarkan demonstrasi.

Tindakan polisi dan pasukan keamanan yang menggunakan senjata mematikan di kota-kota besar dan kecil menewaskan sedikitnya 10 orang.

Terbaru, Indonesia kembali menyerukan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam demonstrasi menentang junta militer di Myanmar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat