PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Katolik sedunia, Paus Fransiskus bertemu dengan ulama Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani di kota Najaf, Irak pada Sabtu, 6 Maret 2021 waktu setempat.
Dikutip dari Time, Paus menyampaikan pesan kuat tentang hidup berdampingan secara damai dan mendesak umat Islam di negara Arab untuk merangkul minoritas Kristen yang telah lama terkepung dalam peperangan di Irak.
Ayatollah Ali al-Sistani mengatakan otoritas agama memiliki peran dalam melindungi orang-orang Kristen Irak, dan orang Kristen harus hidup dalam damai serta menikmati hak yang sama seperti orang Irak lainnya.
Baca Juga: Bukan Indonesia, Tesla Pilih Kerja Sama dengan Kaledonia Baru untuk Bahan Baku Baterai
Pihak Vatikan mengatakan Paus Fransiskus berterima kasih kepada al-Sistani karena telah mengangkat suaranya untuk membela kaum yang paling lemah dan paling teraniaya selama beberapa masa paling kejam dalam sejarah Irak.
Al-Sistani (90) adalah salah satu ulama paling senior dalam Islam Syiah dan intervensi politiknya yang langka dalam membantu pembentukan Irak saat ini.
Dia adalah sosok yang sangat dihormati di mayoritas Syiah Irak dan pendapatnya tentang agama dan masalah lainnya dicari oleh Syiah di seluruh dunia.
Pertemuan bersejarah antara Paus dan al-Sistani di rumahnya sempat memakan waktu berbulan-bulan. Pertemuan itu dengan susah payah didiskusikan dan dinegosiasikan antara kantor Ayatollah dan Vatikan.
Saat Paus tiba, sekelompok warga Irak yang mengenakan pakaian tradisional menyambutnya di luar.