kievskiy.org

Sri Lanka Akan Larang Pemakaian Burkak dan Tutup Sekolah Islami: Simbol Ekstremisme Agama

Ilustrasi Pemakai Burkak.
Ilustrasi Pemakai Burkak. /Pixabay/Jurgen Scheffler

PIKIRAN RAKYAT - Sri Lanka akan melarang pemakaian burkak dan menutup lebih dari 1.000 sekolah Islami, demikian dilaporkan Aljazeera pada 13 Maret 2021.

Menteri Kemanan Publik Sri Lanka, Sarath Weerasekera mengatakan, burkak adalah simbol dari ekstremisme agama.

"Zaman dahulu, perempuan dan wanita Muslim tak pernah memakai burkak," ujarnya.

"Itu simbol ekstremisme agama yang muncul baru-baru ini," katanya mengimbuhkan.

Baca Juga: Kerjasama Strategis Indonesia - Singapura Membangun Tiga Jembatan Guna Pererat Hubungan Bilateral

Baca Juga: Curigai Klaim Meghan Markle Soal Rasialisme, Ketua Etnis Kulit Hitam: Saya Tahu Banyak

Sarath Weerasakera mengatakan, dia telah menandatangani pengajuan larangan burkak dan akan diserahkan kepada kabinet.

Pelarangan burkak di Sri Lanka pernah terjadi pada tahun 2019 setelah terjadi pengeboman gereja dan hotel oleh kelompok bersenjata yang menewaskan lebih dari 250 orang.

Namun, pelarangan itu hanya berlaku sementara waktu seiring protes dari para aktivis yang menilai pelarangan itu menghambat kebebasan berpakaian wanita Muslim.

Selain itu, ribuan sekolah Islami juga akan ditutup karena dianggap melanggar kebijakan pendidikan nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat