kievskiy.org

RS Kewalahan Tangani Pasien Corona di Tengah Kecamuk Perang, Yaman Tak Berdaya

Ilustrasi, Perang Yaman membuat negara paling selatan di Jazirah Arab menderita kelaparan dan kehancuran di tengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi, Perang Yaman membuat negara paling selatan di Jazirah Arab menderita kelaparan dan kehancuran di tengah pandemi Covid-19. /Pixabay/KasunChamara

PIKIRAN RAKYAT - Perang Yaman antara pasukan pemberontak Houthi dan koalisi Arab Saudi masih terus berlangsung.

Meski menyebabkan kelaparan akut hingga krisis kemanusiaan terparah di dunia, kedua belah pihak tak ada yang mau berkompromi mengakhiri Perang Yaman.

Di saat yang sama, pandemi Covid-19 juga masih melanda dunia. Wabah virus corona menjadi tambahan derita Yaman.

Kamar-kamar isolasi pasien corona di rumah sakit (RS) Yaman kini sudah penuh. Perang Yaman yang terus berkecamuk membuat para pasien corona semakin kesulitan mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Update Olimpiade Jepang 2021, Panitia Siap Refund Uang Calon Pengunjung

Baca Juga: Tak Bisa Dampingi Krisdayanti, Raul Lemos Diam-diam Kirim Doa untuk Aurel Hermansyah

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor, okupansi ruang perawatan intensif alias ICU di pusat-pusat karantina Yaman kini benar-benar penuh.

Hal ini disebabkan oleh lonjakan pasien corona secara mendadak dalam beberapa hari terakhir.

RS-RS di Yaman kini berada dalam kondisi yang menyedihkan, sebagaimana penuturan Menteri Kesehatan Yaman Qasim Buhaibeh di Twitter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat