kievskiy.org

Pengakuan Warga Myanmar Usai Junta Militer Tembaki Ratusan Pengunjuk Rasa: Kami Seperti Ayam

Demonstran melakukan protes menentang kudeta di depan kedutaan Rusia di Yangon, Myanmar.
Demonstran melakukan protes menentang kudeta di depan kedutaan Rusia di Yangon, Myanmar. /Dok. Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan militer Junta Myanmar kembali menembaki para demonstran anti-kudeta pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Setidaknya, dari hasil laporan terdapat 110 orang dan anak-anak tewas dalam aksi mengerikan di Hari Angkatan Bersenjata ini.

Juru bicara CRPH, Dr. Sasa dalam sebuah forum online mengatakan bahwa ini menjadi hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata Myanmar.

Karena di Hari Angkatan Bersenjata ini, mereka menembaki ratusan pendemo di kepala dan punggung.

Baca Juga: Ayus Sabyan Kehilangan Istri dan Hak Asuh Anak, Ririe Fairus: Saya Memaafkan Dia

Baca Juga: Kiwil Ungkap Kondisi Usai Bercerai dengan 3 Istrinya: Berat Banget

Sejak kudeta berlangsung, hari tersebut menjadi hari paling berdarah, di mana jumlah warga sipil yang dilaporkan tewas menjadi hampir 400.

Seorang warga mengaku bahwa tindakan militer yang menembaki mereka secara membabi buta seperti membunuh burung atau ayam.

"Mereka membunuh kami seperti burung atau ayam, bahkan di rumah kami," kata Thu Ya Zaw di pusat kota Myingyan ketika sedikitnya dua pengunjuk rasa tewas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat