kievskiy.org

Dikritik karena Miliki Hubungan Baik dengan Kelompok Taliban, Rusia Angkat Bicara

Ilustrasi tentara asing di Afghanistan./
Ilustrasi tentara asing di Afghanistan./ /Pixabay/ArmyAmber Pixabay/ArmyAmber

PIKIRAN RAKYAT - Rusia baru-baru ini dikritik karena memiliki hubungan yang lebih baik dengan Taliban daripada dengan pemerintah resmi di Kabul.

Kunjungan menteri luar negeri Afghanistan ke Moskow pada Februari tahun ini menjadi yang pertama dalam lebih dari sepuluh tahun.

Seusai pemilihan presiden Afghanistan pada 2019, sejumlah politisi yang dikatakan memiliki hubungan baik dengan Rusia bergabung dengan Kabinet Afghanistan.

Ketika ditanya apakah perombakan dalam pemerintah Afghanistan mengarah pada hubungan yang lebih baik antara Kabul dan Moskow, Utusan presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan hal itu tidak berdampak banyak.

Baca Juga: Perundingan Perdamaian Berlanjut, Rusia: Ada Kemajuan Signifikan dalam Rekonsiliasi Afghanistan

Baca Juga: Tak Terima Soal Tudingan Genosida Terhadap Uighur, China Beri Sanksi Balasan untuk AS dan Kanada

Namun, dirinya mengatakan pemerintah Afghanistan tampaknya menjadi lebih responsif terhadap upaya Rusia dalam rekonsiliasi Afghanistan.

"Perubahan komposisi pemerintahan IRA pasca hasil Pilpres 2019 belum berdampak signifikan terhadap dinamika hubungan bilateral," kata Kabulov seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

"Di saat yang sama, kami secara positif menilai pengiriman utusan resmi Pemerintah IRA dan Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional untuk mengikuti pertemuan perluasan troika pada 18 Maret tahun ini," ujarnya.

"Kami berharap fakta ini menjadi bukti perubahan dalam pendekatan kepemimpinan IRA terhadap upaya Moskow di jalur rekonsiliasi nasional Afghanistan, termasuk dalam kerangka troika yang diperluas," ucap Kabulov.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat