kievskiy.org

Perang Suku Terjadi di Papua Nugini, Polisi Ingatkan Potensi Pertumpahan Darah

Bendera Papua Nugini
Bendera Papua Nugini /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Provinsi Eastern Highlands, Papua Nugini, mengingatkan ancaman terjadinya pertumpahan darah yang besar akibat perang antarsuku yang terjadi di wilayah itu pada pekan lalu.

Dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari The Guardian pada Senin, 12 April 2021, perang antara Suku Agarabi dan Tapo terjadi di perbatasan Kota Kainantu, Provinsi Eastern Highlands, Papua Nugini.

Kedua suku menggunakan senjata laras panjang hingga granat untuk berperang.

Total 19 orang telah tewas akibat perang sepanjang pekan lalu. Perang terjadi akibat sengketa lahan yang melibatkan kedua suku.

Baca Juga: Eks Kapolres Jakarta Pusat Sebut Sempat Minta Kepada FPI Acara Maulid Nabi di Petamburan Dibatalkan

Baca Juga: Pembangunan Sirkuit Mandalika Dituding PBB Langgar HAM, Ketua MPR Buka Suara

Perang sempat terhenti pada hari Sabtu dan Minggu. Menurut keterangan polisi, perang terhenti karena kedua kubu memperingati hari besar keagamaan.

Meski demikian, polisi khawatir perang akan kembali pecah pada hari ini.

"Banyak laporan kepada kami yang mengungkapkan perang yang lebih besar akan terjadi karena kedua kubu berkesempatan mengumpulkan senjata selama perang terhenti," ujar Michael Welly, komandan polisi Provinsi Eastern Highlands.

"Nyawa yang melayang akan lebih banyak jika kita tidak segera melakukan antisipasi," sebutnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat