kievskiy.org

Tindakan Fitnah, AS Beri Sanksi ke Rusia Atas Tuduhan Campur Tangan Pilpres hingga Usir Diplomat

Bendera AS dan Rusia
Bendera AS dan Rusia /Reuters/Maxim Shemetov


PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) memberlakukan serangkaian sanksi kepada Rusia untuk menghukumnya atas tuduhan campur tangan dalam pemilu presiden AS tahun 2020, peretasan dunia maya, penindasan di Ukraina, dan tindakan 'memfitnah' lainnya.

Pemerintah AS memasukkan perusahaan Rusia ke dalam daftar hitam, mengusir diplomat Rusia dan melarang bank-bank AS membeli obligasi pemerintah dari bank sentral Rusia, dana kekayaan nasional, dan Kementerian Keuangan.

Mengutip Reuters, Jumat, 16 April 2021, Amerika Serikat memperingatkan Rusia akan lebih banyak hukuman dimungkinkan namun tuntutan tidak ditingkatkan.

Baca Juga: Batal Kirim Kapal Perang ke Laut Hitam, AS Masih Berambisi Tekan Rusia Habis-habisan

Baca Juga: Mitsubishi Pangkas Harga Outlander PHEV, Dapat Diskon Sampai Rp420 Jutaan

Menanggapi sanksi Amerika Serikat, Kementerian Luar Negeri Rusia bereaksi dengan marah dengan memanggil duta besar AS untuk tindakan diplomatik agar memberitahunya akan ada 'tindakan pembalasan'.

Juru bicara Kemenlu Rusia juga mengatakan pertemuan puncak antara kedua negara kemungkinan bisa terancam.

Rusia menyangkal ikut campur dalam pilpres AS, mengatur peretasan dunia maya yang menggunakan perusahaan teknologi AS SolarWinds Corp (SWI.N) untuk menembus jaringan pemerintah AS dan menggunakan agen saraf untuk meracuni kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Sebelumnya pada Selasa, Presiden AS Joe Biden berbicara kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyampaikan keprihatinan tentang masalah-masalah tersebut dan penumpukan pasukan Rusia di Krimea dan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

"Intinya saya adalah ini: Ada kepentingan di Amerika Serikat untuk bekerja dengan Rusia. Kami harus dan akan melakukannya," kata Biden dalam sambutannya kepada pers.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat