PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat dan Jepang menyerukan 'perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan.
Hal ini tertuang dalam pernyataan bersama setelah adanya pertemuan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Jumat, 16 April 2021 waktu setempat.
Kedua pemimpin negara itu menegaskan kembali komitmen mereka untuk melawan 'intimidasi' China di Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan dalam pembicaraan yang luas.
Baca Juga: Suaminya Dirumorkan Jatuh Miskin, Zaskia Gotik Singgung Masalah Makan Sehari-hari
Baca Juga: Ramai Kabar Reshuffle Kabinet oleh Jokowi, DPR Ungkap Sosok Seperti Apa yang Dibutuhkan
Dikutip dari Straits Times, ini adalah pertama kalinya para pemimpin tertinggi AS dan Jepang secara eksplisit menyebut Taiwan dalam pernyataan bersama mereka sejak tahun 1969.
Bulan Maret lalu, menteri pertahanan dan luar negeri mereka AS dan Jepang sama-sama 'menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan'.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri untuk dipersatukan kembali, bahan dengan kekerasan jika perlu.
China juga semakin banyak mengirim pesawat tempur ke wilayah udara Taiwan.
Sementara itu, Tokyo melihat tindakan Beijing sebagai upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut Cina Timur dan Selatan, serta sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri.