PIKIRAN RAKYAT - Serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina hingga kini masih berlangsung.
Serangan Israel saat ini telah memasuki pekan kedua, dan mulai menimbulkan masalah baru di Gaza.
Terbaru, menurut Juru Bicara Perusahaan Distribusi Listrik Palestina Mohammad Thabet mengatakan satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza kehabisan bahan bakar dan akan berhenti beroperasi dalam beberapa hari.
"Israel mencegah masuknya bahan bakar untuk pembangkit listrik di Gaza," kata Mohammad Thabet dalam sebuah konferensi pers di Kota Gaza seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Ditargetkan Selesai 2022, Jokowi Ungkap Progres Terkini Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Thabet mendesak Israel untuk membuka kembali pintu penyeberangan Kerem Shalom, satu-satunya penyeberangan komersial yang berfungsi di Gaza untuk memungkinkan masuknya bahan bakar ke wilayah Palestina.
"Bahan bakar yang tersedia cukup untuk mengoperasikan pembangkit listrik hanya untuk dua atau tiga hari," ujar Thabet.
Dirinya memperkirakan kerugian perusahaan akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sekitar 8 juta dolar AS.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 200 warga Palestina telah tewas, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu.
Baca Juga: Serangan Israel Terus Berlangsung, PBB Catat 38.000 Warga Sipil Palestina di Gaza Mengungsi