kievskiy.org

Akhiri Skandal Ketidakadilan, WHO Tetapkan Target Baru: Vaksinasi Orang Termiskin di Dunia

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. /WHO


PIKIRAN RAKYAT - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi Covid-19 diperburuk oleh 'skandal ketidakadilan' dalam distribusi vaksin.

Dia mendesak negara-negara menyumbangkan dosis vaksin ke mekanisme COVAX untuk vaksinasi 10 persen populasi semua negara pada September 2021, dan 30 persen pada akhir tahun hingga mencakup orang-orang miskin.

Tedros juga meminta produsen vaksin untuk memberikan COVAX hak pertama untuk menolak volume baru vaksin, atau menyerahkan 50 persen volume mereka untuk COVAX tahun ini.

“Dunia tetap dalam situasi yang sangat berbahaya,” kata Tedros pada pembukaan pertemuan tahunan menteri kesehatan dari 194 negara anggotanya, dikutip dari Global News, Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Presiden Iran: AS Tak Punya Pilihan Lain Selain Menghapus Semua Sanksi

“Sampai hari ini, lebih banyak kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini dibandingkan sepanjang tahun 2020. Berdasarkan tren saat ini, jumlah kematian akan melampaui total tahun lalu dalam tiga minggu ke depan. Ini sangat tragis, ”ujarnya.

Dia mengatakan lebih dari 75 persen dari semua vaksin telah diberikan hanya di 10 negara.

Fasilitas COVAX, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI, telah mengirimkan 72 juta dosis vaksin ke 125 negara dan ekonomi sejak Februari 2021.

Menurut Tedros, jumlah itu hampir tidak cukup untuk satu persen dari populasi.

Baca Juga: Data Pribadi Bocor, Kominfo Tangani Dugaan Kebocoran Data BPJS Kesehatan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat