kievskiy.org

Murka Terus Disudutkan HAM, Erdogan Tuduh AS Mendukung Teroris untuk Melawan Turki

Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Tayyip Erdogan. /Reuters/ Murad Sezer


PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Amerika Serikat (AS) akan berisiko 'kehilangan teman yang berharga' jika mencoba terus menyudutkan negaranya.

Hubungan AS-Turki semakin memburuk sejak Presiden Joe Biden menggantikan posisi Donald Trump. Sejak menjabat, Presiden baru AS itu terus menyoroti catatan hak asasi manusia (HAM) Turki yang mengerikan, seperti pembantaian orang-orang Armenia oleh pasukan Ottoman.

Ketika ditanya tentang hubungan Turki-AS, Erdogan menegaskan 'mereka yang menyudutkan Republik Turki akan kehilangan teman yang berharga'.

Sikap agresif Erdogan muncul menjelang pertemuan pertama antara kedua pemimpin di sela-sela KTT NATO di Brussels pada 14 Juni 2021.

Baca Juga: Komnas HAM Beri Penjelasan Jika Pimpinan KPK dan BKN Tak Penuhi Panggilan

Erdogan murka setelah Joe Biden mengakui genosida orang Armenia yang dilakukan oleh pasukan Ottoman.

“Apa alasan ketegangan kami (dengan AS)? Apa yang disebut genosida Armenia,” kata Erdogan, dikutip dari The Arab Weekly, Selasa, 2 Juni 2021.

"Apakah Anda tidak memiliki masalah lain untuk ditangani daripada mengadvokasi Armenia?," ujarnya.

Erdogan juga menyebutkan beberapa masalah yang membuat hubungan tegang sejak 2016, termasuk dukungan AS untuk milisi Kurdi di Suriah yang dianggap Turki sebagai “teroris”.

"Jika Amerika Serikat memang sekutu kita, haruskah mereka berpihak pada teroris atau dengan kita? Sayangnya, mereka terus mendukung teroris,” kata Erdogan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat