kievskiy.org

Israel Dikecam AS Lantaran Hancurkan Rumah Keluarga Palestina-Amerika Serikat

Seorang wanita berdiri di sebelah rumah Muntasir Al-Shalabi, setelah diledakkan oleh pasukan Israel, di Turmus Aya, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 Juli 2021
Seorang wanita berdiri di sebelah rumah Muntasir Al-Shalabi, setelah diledakkan oleh pasukan Israel, di Turmus Aya, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 Juli 2021 /Reuters/Mohamad Torokman


PIKIRAN RAKYAT - Israel mendapat kecaman dari Amerika Serikat lantaran menghancurkan rumah keluarga seorang pria keturunan Palestina-AS bernama Montaser Shalabi, di Tepi Barat.

Pasukan Israel pada Kamis, 8 Juli 2021 menghancurkan rumah Montaser Shalabi karena dituduh terlibat dalam penembakan yang menewaskan satu warga Israel dan melukai dua orang lainnya, seperti dikutip dari Reuters.

Pria Palestina-AS itu telah didakwa di pengadilan militer Israel atas penembakan yang menewaskan seorang mahasiswa.

Setelah banding di pengadilan Israel oleh keluarga Shalabi terhadap pembongkaran rumah itu tidak berhasil, kata militer Turmus'ayya, sebuah desa di mana banyak orang Amerika Palestina tinggal.

Kondisi rumah Muntasir Al-Shalabi setelah dihancurkan pasukan Israel
Kondisi rumah Muntasir Al-Shalabi setelah dihancurkan pasukan Israel

Baca Juga: Inggris Terancam Sanksi UEFA Usai Menang di Semifinal Euro 2021

Israel mengatakan pembongkaran rumah semacam itu untuk menghalangi calon penyerang Palestina. Palestina dan kelompok hak asasi mengutuk kebijakan Israel itu sebagai hukuman kolektif.

Kedutaan Besar AS di Yerusalem meminta semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan konflik Israel-Palestina.

"Ini tentu saja termasuk penghancuran rumah-rumah Palestina sebagai hukuman. Seperti yang kami nyatakan berkali-kali, rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan satu individu," kata juru bicara Kedubes AS di Yerussalem.

Kritik AS terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina jarang terjadi selama pemerintahan Presiden Donald Trump. Saat ini, Presiden AS, Joe Biden telah berusaha untuk membangun kembali hubungan dengan Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat