PIKIRAN RAKYAT - Gempa berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang Haiti Barat pada Sabtu, 14 Agustus 2021 waktu setempat. Guncangan gempa itu menewaskan sedikitnya 304 orang dan 1.800 lainnya luka-luka karena bangunan runtuh.
Pusat gempa berada sekitar 125 kilometer (78 mil) barat ibukota Port-au-Prince, kata Survei Geologi AS.
Dikutip dari Times of Israel, badan perlindungan sipil Haiti mengatakan jumlah korban tewas mencapai 304, sebagian besar di selatan Haiti. Petugas penyelamat dan pengamat mampu menarik banyak orang ke tempat yang aman dari puing-puing.
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry mengumumkan keadaan darurat selama satu bulan di seluruh negara. Namun, dia menyebutkan tidak akan meminta bantuan internasional sampai tingkat kerusakan diketahui.
Baca Juga: Heboh Mural Jokowi, Gus Nadir Heran Polisi Tak Tahu Presiden Bukan Lambang Negara
Henry menambahkan beberapa kota di Haiti hampir seluruhnya diratakan dan pemerintah memiliki orang-orang di kota pesisir Les Cayes untuk membantu merencanakan dan mengkoordinasikan tanggapan.
Presiden AS Joe Biden mengesahkan tanggapan segera dan menunjuk Administrator USAID Samantha Power sebagai pejabat senior yang mengoordinasikan upaya Amerika Serikat untuk membantu Haiti.
USAID akan membantu menilai kerusakan dan membantu dalam pembangunan kembali. Biden menyebut Amerika Serikat sebagai “teman dekat dan abadi bagi rakyat Haiti.”
Baca Juga: Pindah Rumah Usai 'Curi' Barang Ibunda Raffi Ahmad, Buat Syahnaz dan Mama Amy Bersitegang?