kievskiy.org

Masalah Pengangguran Jadi Bahasan G-20

SUASANA pertemuan anggota G-20 yang difasilitasi Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) di Kantor ILO, Jenewa, Swiss, Rabu 8 Juni 2016 malam waktu setempat atau Kamis 9 Juni 2016 WIB.*
SUASANA pertemuan anggota G-20 yang difasilitasi Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) di Kantor ILO, Jenewa, Swiss, Rabu 8 Juni 2016 malam waktu setempat atau Kamis 9 Juni 2016 WIB.*

JENEWA, (PR).- Pertukaran informasi yang berkeadilan antara negara anggota G-20 sangat diperlukan di masa yang akan datang. Komitmen ini penting dalam upaya bersama untuk mewujudkan pengurangan pengangguran kaum muda yang dewasa ini menjadi tantangan dunia. Demikian pokok pikiran yang dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri dalam Working Dinner Menteri Tenaga Kerja anggota G-20 yang difasilitasi Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO), Guy Ryder, di Kantor ILO, Jenewa, Swiss, Rabu 8 Juni 2016 malam waktu setempat atau Kamis 9 Juni 2016 WIB. Pada Working Dinner yg dihadiri seluruh anggota G-20 yang mengangkat isu pengangguran kaum muda itu, Hanif mengusulkan beberapa hal guna mempercepat pengurangan pengangguran terutama kaum muda. Usulan tersebut di antaranya, melakukan pertukaran informasi dan membentuk jejaring pasar kerja diantara negara-negara G-20. Dia mencontohkan, berkaitan permintaan tenaga kerja, sesama anggota G-20, hendaknya tidak berhenti pada sektor yang dibutuhkan saja tetapi perlu di breakdown lebih rinci sampai kepada permintaan sesuai jabatan, spesifikasi jabatan serta persyaratan jabatan. Sedangkan pada sisi penawaran diperlukan suatu persiapan dalam peningkatan keterampilan, sertifikasi maupun pengakuan ketrampilan itu sendiri. "Pertukaran informasi pasar kerja sangat penting untuk dikongkritkan sehingga membantu proses penyiapan tenaga kerja yang terlatih, tersertifikasi dan diakui oleh negara-negara anggota G-20," ujar Hanif dalam siaran pers di Jakarta, Kamis 9 Juni 2016. Selain itu, Hanif juga meminta agar negara-negara anggota G-20 dapat berbagi informasi dalam pengembangan dan perluasan kesempatan kerja bagi kaum muda. Hal ini penting dalam upaya meningkatkan peluang dan mendorong kaum muda menjadi wira usahawan baru, yang sekaligus menekan angka pengangguran kaum muda. Menaker Hanif memimpin delegasi Indonesia pada Konferensi Ketenagakerjaan Internasional (ILC) ke-105 tahun yang dihadiri perwakilan delegasi dari 187 negara anggota dan melibatkan lebih dari 5.000 delegasi dari seluruh dunia, mengambil tema Membangun Masa Depan dengan Kerja Layak.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat