kievskiy.org

Indonesia Bersikap, Rencana Australia Bangun Kapal Selam Nuklir Menuai Reaksi Sejumlah Negara

Ilustrasi - Australia berencana membangun kapal selam nuklir yang berimbas munculnya reaksi dari sejumlah negara
Ilustrasi - Australia berencana membangun kapal selam nuklir yang berimbas munculnya reaksi dari sejumlah negara /Pixabay/Defence-Imagery

PIKIRAN RAKYAT – Rencana Australia untuk membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir di bawah kemitraan keamanan Indo-Pasifik bersama Amerika Serikat dan Inggris mengundang berbagai reaksi dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Sejumlah pihak di Tanah Air menilai bahwa pembangunan delapan kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia berpotensi meningkatkan ketegangan di kawasan.

Pasalnya, Australia menempatkan diri dalam jaringan aliansi global baru yang berpusat di Indo-Pasifik dengan tujuan melawan kekuatan militer dan pengaruh ekonomi China yang meningkat.

Perdana Menteri Scott Morrison menyebutkan bahwa kemitraan pertahanan baru (AUKUS) Australia bersama AS dan Inggris untuk berbagi teknologi kapal selam bertenaga nuklir sangat penting lantaran tidak hanya meningkatkan kemampuan pencegahan Australia melainkan untuk memfokuskan kedudukan Inggris di kawasan itu.

Baca Juga: Kasus Covid Tertinggi, Puan Maharani Minta Penyelenggara PON di Papua Tingkatkan Kewaspadaan

Diberitakan bahwa Perdana Menteri Scott Morrison berencana mengunjungi Washington untuk menghadiri pertemuan tatap muka pertama para pemimpin kelompok Kuartet yang beranggotakan India, Jepang, Australia, dan AS.

Ruang lingkup pembicaraan mencakup kebebasan navigasi, teknologi kritis, dan pemulihan Covid-19.

Sementara itu, menurut para analis, aliansi pertahanan antara Canberra dan Washington yang terjalin selama 70 tahun telah mengikat Australia untuk turut merespons serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Pasifik.

Baca Juga: Viral Aksi Brutal Kelompok Bersenjata Serang Kantor Adira Finance Karawang, Polisi Ungkap Kronologinya

Dalam wawancara radio, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa bertentangan dengan keberatan China karena pengelompokan keamanan baru Australia ditujukan untuk menjaga stabilitas di kawasan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat