kievskiy.org

Jerman Kirim Bantuan Kapal Perang ke Laut China Selatan, Ahmad Basarah: Indonesia Dapat Memanfaatkan Situasi

Ilustrasi di Laut China Selatan.
Ilustrasi di Laut China Selatan. /Reuters/Stringer Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah berharap keterlibatan Jerman sebagai sekutu AS dengan mengirim kapal perang ke Laut Cina Selatan (LCS) tidak menambah panas suhu politik di kawasan sengketa.

Ahmad Basarah berharap AS dan Tiongkok tidak terjebak dalam Perangkap Thucydides yang diteorikan ilmuwan politik AS Graham T. Allison.

Istilah Thucydides Trap atau Perangkap Thucydides dipopulerkan pertama kali oleh Allison pada 2012 untuk Financial Times yang menggambarkan dipilihnya opsi perang pemegang hegemoni dunia ketika muncul kekuatan regional baru.

Selama ini, AS dikenal sebagai hegemon dunia dan China dipersepsikan sebagai kekuatan baru itu.

Baca Juga: Warnai 4 Bulan Pernikahan dengan Percekcokan, Atta Halilintar Lelah Dicurigai Aurel: Bikin Malas Pulang

Allison menggunakan teori tersebut dengan mengutip sejarawan sekaligus Jenderal Militer Athena Thucydides yang menjelaskan Perang Peloponnesia antara Athena dan Sparta yang terjadi akibat ketakutan Sparta melihat kekuatan baru Athena.

“Bangsa Indonesia tentu berharap keterlibatan militer Jerman sebagai sekutu AS di Laut China Selatan benar-benar untuk tujuan kebebasan navigasi seperti yang disampaikan Berlin kepada sekutunya. Bukan untuk tujuan lain, apalagi untuk menambah panas suhu politik di kawasan sengketa itu,” kata Ahmad Basarah.

Media memberitakan bahwa untuk pertama kalinya dalam dua dekade di tengah meningkatnya ketegangan AS – China, Jerman mengirim satu dari empat fregat kelas Brandenburg Jerman, Bayern (Bavaria) dari pangkalan angkatan laut Jerman Wilhelmshaven pada Senin, 2 Agustus 2021 dalam upacara yang dihadiri Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer.

Baca Juga: Dari 196.978 Pekerja Formal di Purwakarta, Hanya 12,5 Persen yang Menerima Subsisi Upah

Kapal perang itu membawa 46 torpedo anti-kapal selam, peluru kendali anti-kapal, dan senjata anti-pesawat. Kapal tempur itu akan menghabiskan enam bulan ke depan di samudera lepas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat