kievskiy.org

Demonstrasi Anti-Trump Meluas

GELOMBANG demonstasi menentang presiden terpilih Donald Trump di Chicago, Jumat 11 November 2016.*
GELOMBANG demonstasi menentang presiden terpilih Donald Trump di Chicago, Jumat 11 November 2016.*

WASHINGTON (PR).- Demonstrasi di berbagai kota di Amerika Serikat terus berlanjut untuk menentang kemenangan presiden terpilih Donald Trump. Seperti dilaporkan BBC, Jumat 11 November 2016, warga dari berbagai kalangan, migran dan LGBT, turun ke jalan-jalan di kota-kota besar, termasuk di Los Angeles, Philadelphia, Denver, dan Minneapolis. Mereka meneriakkan yel-yel Trump "bukan presiden saya". Rata-rata mereka adalah anak muda yang berpendapat bahwa kepemimpinan Trump akan menimbulkan jurang perbedaan atas dasar ras dan jenis kelamin. Meskipun pada umumnya demonstrasi berjalan damai di Portland, negara bagian Oregon, protes diwarnai kekerasan. Kepolisian Portland mengatakan aparat menangani kerusuhan di sana. Warga yang marah merusak toko dan kaca mobil di jalan yang mereka lalui. Sebagian di antara mereka melemparkan petasan dan membakar tong sampah. Sebelumnya, presiden terpilih Donald Trump menyebut aksi protes ini sebagai tindakan tidak adil yang disulut oleh media. Trump mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden pada Selasa 8 November 2016 lalu. Selama masa kampanye, Trump mengeluarkan berbagai pernyataan kontroversial, antara lain terkait kelompok minoritas, pendatang dan perempuan. Namun dalam pidato kemenangannya, ia berjanji untuk menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika. Seperti diketahui, demonstrasi telah berlangsung sejak kemarin. Mereka memprotes kebijakan Trump yang terkait dengan imigrasi, hak homoseksual dan hak aborsi. Laman New York Times memberitakan polisi menahan 15 orang dalam aksi yang dihadiri berbagai kalangan, seperti migran dan kelompok LGBT. Mantan rival Trump, Bernie Sanders dan juga Obama telah menyerukan mereka untuk tak melakukan protes. Sanders yang juga sempat menjadi rival Clinton, mengatakan, segala hal yang baik yang akan dilakukanTrump untuk membawa Amerika menjadi lebih maju lagi, akan didukungnya. Namun, jika Trump melakukan tindakan yang sexist, homophobia, xenophobia, anti-perubahan iklim, maka kata sanders, dirinya akan melawan sang miliuner. Sanders merupakan capres populer di kalangan anak muda amerika, tetapi dia kalah dalam konvensi Partai Demokrat yang membuatnya harus mundur dari pilpres AS dan mendukung Clinton.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat