kievskiy.org

Kaum Kaya Membenci Fidel Castro

SALAH satu adegan pada awal film Scarface menggambarkan warga Kuba yang pindah ke Amerika Serikat untuk menghindari sistem komunis yang diterapkan Fidel Castro. Di antara kaum migran tersebut terdapat orang-orang kaya dan para pelaku kriminal.*
SALAH satu adegan pada awal film Scarface menggambarkan warga Kuba yang pindah ke Amerika Serikat untuk menghindari sistem komunis yang diterapkan Fidel Castro. Di antara kaum migran tersebut terdapat orang-orang kaya dan para pelaku kriminal.*

HAVANA, (PR).- Sejak berhasil melahirkan Revolusi Kuba lima dekade lalu, Fidel Castro berhasil melakukan banyak transformasi di negaranya yang membuat Kuba menjadi negara komunis pertama di Amerika Latin dan juga satu-satunya negara komunis di kawasan Karibia yang masih bertahan sampai saat ini. Keberaniannya melawan AS membuatnya sangat diidolakan di negara-negara miskin di Asia dan Afrika. Sampai akhir hayat hidupnya, Fidel Castro teguh memegang prinsip komunisme dan yakin bahwa sistem komunislah yang terbaik di dunia yang bisa menghilangkan kesenjangan antara kaya dan miskin. Kendati berhasil menerapkan komunisme di sendi-sendi kehidupan rakyat Kuba, seperti layanan pendidikan dan kesehatan yang gratis, Fidel Castro juga meninggalkan warisan yang menyakitkan bagi kemanusiaan. Dalam hal ini, seperti dilansir Yahoo News, Rabu 30 November 2016, selama berkuasa, Fidel Castro memenjarakan puluhan ribu pengkritiknya dan mengeksekusi ribuan orang yang melawan pemerintah. Fidel Castro tak sungkan melakukan kekejaman terhadap siapa saja termasuk kerabat dan koleganya jika mereka mengkritik pemerintahan komunis. Bahkan, salah seorang anak kandungnya memilih mengungsi ke Miami, AS karena tak kuat dengan sistem otoriter yang dijalankan ayahnya. Hal itu pula yang menyebabkan hampir tiga juta warga Kuba menjadi imigran di AS dan tak sudi kembali ke negara mereka selama pemerintahan masih dipegang rezim komunis. Di antara mereka yang melarikan diri ke Kuba itu adalah kalangan seniman, selebritas, pengusaha, dan warga kaya. Kaum kaya di Kuba sangat tak suka dengan Fidel Castro dan memilih meninggalkkan negara mereka karena sistem komunisme yang dijalankan Fidel Castro membuat mereka tak bisa lagi memiliki harta karena semua harus dibagi dengan warga lainnya. Bahkan, orangtua kandung Castro yang merupakan juragan tanah, marah karena tanah mereka yang sangat luas harus dibagikan kepada para petani miskin. Untuk diketahui, salah satu kebijakan Fidel Castro setelah menjadi penguasa pada 1959 adalah menghilangkan kepemilikan tanah di kalangan warga kaya. Banyak warga Kuba, yang mayoritas saat itu miskin, memuji prinsip komunisme yang dijalankan Fidel Castro.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat