kievskiy.org

Borok WHO Terungkap! 80 Dugaan Kasus Pelecehan Seksual oleh Stafnya Terjadi di Kongo saat Tangani Ebola

Ilustrasi warga di Kongo.
Ilustrasi warga di Kongo. /PIXABAY/KPC_Peter

PIKIRAN RAKYAT - Investigasi independen yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan ada lebih dari 80 kasus dugaan pelecehan seksual selama menangani wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Dugaan pelecehan seksual itu diduga melibatkan 20 orang anggota staf WHO.

Laporan setebal 35 halaman yang dirilis pada Selasa, 28 September 2021, mengungkapkan dugaan pelecehan seksual berskala paling luas yang terkait dengan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama bertahun-tahun.

Pelecehan tersebut diduga dilakukan oleh staf yang dipekerjakan secara lokal serta anggota tim internasional di negara itu dari 2018 hingga 2020.

Baca Juga: Hasil Akhir Liga Champions Man Utd vs Villarreal: Cristiano Ronaldo Jadi Pahlawan Pada Menit Akhir

Salah satu kasus dalam laporan tersebut dialami oleh seorang perempuan yang disebut "Jolianne" - disebut sebagai korban termuda yang diduga - dia mengatakan bahwa salah satu staf WHO berhenti untuk menawarinya tumpangan pulang ketika dia menjual kartu telepon di pinggir jalan di Kota Mangina pada April 2019.

"Sebaliknya, dia (staf WHO) membawanya ke sebuah hotel dan dia (Jolianne) diperkosa oleh orang tersebut," kata laporan itu, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Kamis, 30 September 2021.

Salah satu tim investigasi, Malick Coulibaly, mengatakan bahwa ada sembilan tuduhan kasus pemerkosaan. Para wanita yang diwawancarai mengatakan, para pelaku tidak menggunakan alat kontrasepsi, yang berakibat beberapa wanita hamil.

Baca Juga: Meski Taliban Berkuasa, WHO Desak Bantuan Donor Internasional untuk Program Kesehatan Afghanistan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat