PIKIRAN RAKYAT- Presiden Kepulauan Canary mengatakan pada hari Minggu, 17 Oktober 2021 bahwa beluam ada akhir yang terlihat dari letusan gunung berapi Cumbre Vieja yang telah menyebabkan kekacauan di pulau Spanyol La Palma sejak dimulai sebulan lalu.
Menurut Institut Geografi Nasional Spanyol, pada Minggu, tecatat 42 gerakan seismik di pulau La Palma itu, yang terbesar berukuran 4,3.
Mengutip pandangan para ilmuwan, Presiden Angel Víctor Torres pada konferensi partai Sosialis di Valencia mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tanda bahwa letusan gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma itu segera berakhir.
"Tidak ada tanda-tanda bahwa letusan akan segera berakhir meskipun ini adalah keinginan terbesar semua orang," kata Presiden Angel Víctor Torres, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Sebagaimana diketahui, aliran lava dari gunung berapi di La Palma itu telah merusak lebih dari 742 hektar tanah.
Selain itu, sejak gunung berapi Cumbre Vieja mulai meletus pada 19 September, aliran lava gunung itu juga telah menghancurkan hampir 2.000 bangunan di La Palma.
Baca Juga: Soal Banjir Jakarta, Politisi PDIP Minta Anies Baswedan Tidak Sibuk Berteori
Sementara itu, sekitar 7.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di pulau itu, yang berpenduduk sekitar 83.000 jiwa dan merupakan bagian dari kepulauan Canary di barat laut Afrika.