kievskiy.org

TikToker Asal New York yang Menjual Tulang Manusia hingga Tengkorak Janin Memicu Perdebatan Etika

Ilustrasi. Profesor hukum di Wake Forest University di North Carolina menyebut praktik penjualan tulang dan tengkorak manusia hal yang tidak etis.
Ilustrasi. Profesor hukum di Wake Forest University di North Carolina menyebut praktik penjualan tulang dan tengkorak manusia hal yang tidak etis. /Pixabay/Pexels Pixabay/Pexels

PIKIRAN RAKYAT- Seorang pengusaha yang menjual tulang dan bahkan tengkorak janin melalui toko online miliknya telah memicu perdebatan etika.

Perdebatan itu muncul setelah pengusaha tersebut mengiklankan karyanya (tulang dan tengkorak) melalui akun media sosial TikTok pribadinya.

Jon-Pichaya Ferry, atau yang lebih dikenal di TikTok sebagai 'JonsBones', telah diikuti oleh lebih dari 500,000 pengguna dan telah disukai lebih dari 22 juta kali untuk video tengkorak dan tulang miliknya.

Baca Juga: Kaburnya Rachel Vennya dari Karantina bak 'Bola Salju', Kapolda Metro Tegaskan Usut Praktik Mafia Karantina

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman Independet, konten videonya tersebut merupakan bentuk iklan untuk bisnis osteologi manusia online miliknya, yang ia jalankan dari rumahnya, di New York City.

Meskipun banyak yang telah menonton video TikTok tentang bagian tubuh manusia termasuk tengkorak dan tulang belakang janin tersebut, namun sebagian penontonnya menanyakan terkait apakah hal itu etis atau tidak.

Diketahui, perdagangan osteologi manusia sudah berusia berabad-abad, dan menurut laporan, sulit untuk melacak dari mana tengkorak dan tulang itu berasal, karena melibatkan tubuh yang tak dikenal.

Baca Juga: Menpora Zainudin Amali: Seharusnya Kita Bisa Menikmati Kegembiraan dengan Piala Thomas yang Kembali, Tapi...

Semenatara itu, Ferry, selaku pihak yang menjual tulang dan tengkorak itu mengatakan kepada ABC News pekan lalu bahwa sumber utamanya adalah museum, universitas dan organisasi penelitian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat