kievskiy.org

Apple Segera Pindahkan Pabriknya dari Tiongkok

PELANGGAN melihat smartphone iPhone 7 baru di dalam toko Apple Inc. di Los Angeles, California, AS, 16 September 2016.*
PELANGGAN melihat smartphone iPhone 7 baru di dalam toko Apple Inc. di Los Angeles, California, AS, 16 September 2016.*

SAN FRANCISCO, (PR).- CEO Apple, Tim Cook, telah berkomitmen untuk membangun tiga pabrik besar di Amerika Serikat. Nampaknya, Apple akan membantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam mewujudkan keinginannya untuk menyediakan lapangan pekerjaan di Amerika.

"Saya berbicara dengannya (Cook), dia menjanjikan tiga pabrik besar-besar, besar, besar," kata Trump kepada Wall Street Journal dalam sebuah wawancara, Selasa 25 Juli 2017. Meski demikian, Trump tidak menjelaskan kapan dan di mana pabrik itu akan dibangun.

Mei 2017 lalu, Cook juga mengungkapkan bahwa Apple berencana mengucurkan dana sebanyak 1 miliar dolar untuk diinvestasikan ke perusahaan manufaktur Amerika Serikat. Melansir Fortune, Apple pun berniat mendanai program yang mencakup pengajaran menulis kode komputer untuk membuat aplikasi. Hal itu dilakukan untuk membantu meningkatkan lapangan pekerjaan di negeri Paman Sam.

Kecaman Trump terhadap Apple

Selama masa kampanye kepresidenan AS September 2017 lalu, Trump menuntut iPhone untuk memproduksi produknya di Amerika. "Apple dan perusahaan besar kami lainnya akan mulai membuat iPhone, komputer, dan produk lainnya di AS, bukan di Tiongkok, dan bukan juga di belahan dunia manapun," ujar Trump pada sebuah acara di Clive, Iowa.

Tidak segan-segan, Trump bahkan mengancam akan mengenakan pajak 45% untuk produk seperti iPhone yang diimpor dari Tiongkok. Di bawah kepemimpinan Trump, perusahaan berbasis AS telah mendapatkan tekanan untuk menciptakan lapangan pekerjaan di negerinya sendiri. "Tim, jika Anda mulai membangun pabrik Anda di negara ini, barulah saya anggap pemerintahan saya sukses secara ekonomi," tegas Trump.

Keterampilan tenaga kerja

Apple mendapat kecaman dari Trump selama masa kampanyenya karena perusahaan asal California itu membuat sebagian besar produknya di Tiongkok.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2015, Cook menuturkan bahwa keterampilan tenaga kerja Tiongkok membuat Apple terus memproduksi produknya di negeri itu. "Tiongkok menaruh fokus besar pada manufaktur," kata Cook. "Amerika Serika, dari waktu ke waktu, mulai berhenti memiliki keterampilan-keterampilan kejuruan seperti itu."

Menurut Nikkei Asian Review, setelah berbicara dengan Trump, Apple dilaporkan meminta pemasoknya, Foxconn dan Pegatron, mencari cara untuk memindahkan perusahaan manufaktur iPhone ke AS. Pegatron menolak, sementara Foxconn mengiyakan permintaan tersebut. Foxconn menuturkan bahwa pihaknya berniat menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar Amerika dalam bentuk pembangunan pabrik di Amerika Serikat. Pabrik tersebut diperkirakan akan dibangun di Wisconsin. (Kintan Utari Juanda)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat