kievskiy.org

Uji Calon Karyawan, CEO Ini Kirim SMS Tak Wajar

SETIAP CEO memiliki caranya masing-masing dalam mengelola perusahaannya. CEO Barstool Sports, Erika Nardini, melakukan hal unik untuk menguji calon karyawannya. Wanita tersebut mengetes seberapa besar komitmen dan keinginan pelamar kerja dengan cara mengirim SMS di jam-jam tak wajar.

Dilaporkan New York Times, dia ingin melihat kapan para calon karyawan tersebut membalas pesan teksnya. Dia juga mengaku bahwa dirinya merupakan pewawancara yang mengerikan dan tidak sabaran.

"Ini adalah sesuatu yang saya lakukan. Jika Anda sedang menjalani proses wawancara dengan kami, saya akan mengirimkan pesan teks mengenai apapun pada pukul 9 malam atau 11 pagi pada hari Minggu hanya untuk melihat seberapa cepat Anda akan meresponsnya," tuturnya seperti dilansir Inc.

Hal itu kemudian dijadikan sebagai tolak ukur seberapa tertariknya seorang kandidat. Dia akan memberi waktu maksimal 3 jam untuk membalas pesannya.

"Saya melakukan itu bukan berarti saya akan mengganggu Anda sepanjang akhir pekan jika Anda bekerja untuk saya nantinya. Tapi, saya ingin Anda bersikap responsif. Saya selalu memikirkan tentang pekerjaan. Orang lain tidak harus bekerja sepanjang waktu seperti saya, tapi saya mau orang yang selalu berpikir juga," jelas Nardini kepada Times.

Respons publik terhadap penerimaan karyawan

Tentu saja, ketika kata-kata Nardini masuk ke internet, muncul beragam reaksi. "Hei semua orang, jangan pernah bekerja untuk orang seperti ini. Aplikasi atau situs mereka yang bodoh tidak boleh menjadi hal yang paling penting dalam hidup Anda," tulis Susan Fowler, seorang wanita yang pendapatnya mengenai perusahaan Uber menyebabkan pengunduran diri Travis Kalanick sebagai CEO.

Para kritikus taktik Nardini melihat hal yang dilakukannya sebagai pelanggaran batas profesional. Teknologi dianggap telah mengaburkan batas antara pekerjaan dan waktu pribadi. Barstool Sports pun menanggapinya dengan komentar yang terkesan santai.

"Mereka (orang-orang yang menolak cara Nardini) merupakan orang yang hanya merengek dan mengeluh karena perusahaan kami terlalu sukses,” responsnya.

Dibalik banyaknya komentar negatif, pakar HR mengatakan bahwa meskipun praktik Nardini mungkin ekstrem, hal itu juga memiliki sisi positif. Paling tidak, Nardini tampaknya tidak memberi harapan palsu. Kritikus harus mencatat bahwa Barstool merupakan penerbit online yang menghasilkan konten 24 jam sehingga komunikasi pada akhir pekan seringkali diperlukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat