kievskiy.org

Kutuk Kekerasan Seksual, Angelina Jolie Akan Kunjungi Pengungsi Rohingya

FATEMA (40) pengungsi Rohingya menjaga anak-anaknya dalam kelambu di lokasi pengungisan di Palong Khali di Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu 15 November 2017.*
FATEMA (40) pengungsi Rohingya menjaga anak-anaknya dalam kelambu di lokasi pengungisan di Palong Khali di Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu 15 November 2017.*

DHAKA, (PR).-Bintang Hollywood Angelina Jolie mengutuk kekerasan seksual terhadap kaum perempuan Rohingya di negara bagian Rakhine, tempat gerakan militer Myanmar menggiring ratusan ribu pengungsi Rohingya itu ke seberang perbatasan menuju Bangladesh.

Lebih dari 600.000 warga Muslim Rohingya meninggalkan Myanmar, yang sebagian besar penduduknya beragama Buddha, sejak akhir Agustus 2017 lalu. Hal itu terjadi karena didorong tindakan militer Myanmar yang oleh pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa disebut masalah klasik "pembersihan suku".

Angelina Jolie, utusan khusus Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau UNHCR, mengatakan kepada perwakilan Bangladesh di kota Vancouver, Kanada, ia berencana mengunjungi korban kekerasan seksual di Rohingya. Demikian Reuters melarpokan seperti dikutip Antara.

"Sesuai pidato utamanya (Angelina Jolie) tentang kekerasan seksual yang dihadapi hampir setiap perempuan Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh dan mengutuk sengketa bersenjata di Myanmar," kata Kementerian Luar Negeri Bangladesh dalam pernyataannya Kamis 16 November 2017.

Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri Bangladesh tidak merinci terkait perjalanan Angelilna Jolie.

Tuduhan pemerkosaan masal terorganissasi dan kejahatan kemanusiaan lainnya dijatuhkan kepada militer Myanmar pada Minggu 12 November 2017 oleh pejabat senior PBB lainnya yang telah mengunjungi lokasi pengungsian di Bangladesh.

Pramila Patten, perwakilan khusus sekretaris jenderal PBB tentang kekerasan seksual dalam konflik mengatakan, dia akan mengajukan tuduhan melawan militer Myanmar di Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan, negaranya akan mengatasi hambatan untuk menyelesaikan krisis Rohingya dengan bantuan masyarakat internasional.

"Saya sangat yakin kita akan menemukan penyelesaian secara damai untuk mengatasi kemelut, yang belum pernah terjadi, dengan bantuan masyarakat internasional, terlepas dari berbagai hambatan," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat