PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden AS Joe Biden secara tertutup di Vatikan, Jumat, 29 Oktober 2021 waktu setempat. Pertemuan itu membahas seputar perubahan iklim hingga pandemi Covid-19.
Namun, pertemuan itu dibayangi perdebatan Gereja Katolik di Amerika Serikat tentang apakah mendukung hak aborsi, menurut laporan The Guardian.
Dikutip dari Sputnik News, dalam sebuah pernyataan, Joe Biden mengatakan Paus Fransiskus memuji dirinya 'seorang Katolik yang baik'.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia Sabtu, 30 Oktober 2021: Positif Naik 620 Orang, Meninggal 27
Joe Biden sebelumnya telah mendapat tekanan dari kaum konservatif di AS dan uskup gereja yang secara agama mengklasifikasikan aborsi sebagai dosa besar.
Biden menyebutkan dirinya secara pribadi menentang aborsi, tetapi tidak dapat memaksakan pandangannya sebagai pemimpin terpilih.
Ajaran Gereja Katolik mendukung gagasan bahwa kehidupan manusia dimulai pada saat pembuahan dan menentang segala bentuk prosedur aborsi yang tujuannya langsung adalah untuk menghancurkan janin embrio.
Uskup Thomas Tobin dari Providence, Rhode Island, meminta Paus Fransiskus untuk menantang Joe Biden tentang masalah kritis aborsi.
Pada September 2021 lalu. Paus Fransiskus menekankan tidak akan menolak para pemimpin politik yang mendukung hak-hak aborsi. Dia menyebut bahwa aborsi adalah pembunuhan.***