kievskiy.org

400.000 Anak di Yaman Kurang Gizi Akibat Perang

SEORANG perawat memegang bayi prematur di sebuah inkubator di unit perawatan anak di sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman, 16 Januari 2018.*
SEORANG perawat memegang bayi prematur di sebuah inkubator di unit perawatan anak di sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman, 16 Januari 2018.*

SANAA, (PR).- Perang saudara di Yaman telah membunuh atau melukai lebih dari 5.000 anak-anak dan membuat 400.000 lainnya kekurangan gizi dan berjuang untuk hidup mereka.

Dilansir The Guardian, Rabu 17 Januari 2018, dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada Selasa 16 Januari 2018 waktu New York, Unicef ​​mengatakan bahwa hampir 2 juta anak-anak Yaman tidak sekolah, seperempat dari mereka sejak konflik meningkat ketika sebuah koalisi pimpinan Saudi turun tangan pada Maret 2015.

Lebih dari 3 juta anak-anak terlahir dalam perang tersebut, katanya, menambahkan bahwa mereka "terserang tahun-tahun kekerasan, pemindahan, penyakit, kemiskinan, kekurangan gizi dan kurangnya akses terhadap layanan dasar".

Unicef ​​mengatakan bahwa lebih dari 5.000 anak yang terbunuh atau terluka dalam kekerasan tersebut berjumlah "rata-rata lima anak setiap hari sejak Maret 2015".

"Seluruh generasi anak-anak di Yaman tumbuh tanpa mengetahui apapun kecuali kekerasan," kata Meritxell Relano, perwakilan Unicef ​​di Yaman.

"Anak-anak di Yaman menderita akibat perang yang menghancurkan yang tidak mereka buat," katanya dalam sebuah pernyataan. "Malnutrisi dan penyakit merajalela saat jatuhnya layanan dasar."

Ia menambahkan, anak-anak yang bertahan hidup cenderung membawa bekas luka fisik dan psikologis selama sisa hidup mereka. 

Badan PBB tersebut mengatakan bahwa lebih dari 11 juta anak -atau "hampir setiap anak di Yaman"- membutuhkan bantuan kemanusiaan. Mereka menyerukan diakhirinya pertumpahan darah dan proteksi di kawasan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat