PIKIRAN RAKYAT - Afghanistan tengah berada dalam krisis ekonomi setelah diambil alih Taliban pada Agustus lalu.
Kondisi ekonomi ini diperparah dengan stok uang tunai yang habis di sebagian besar bank.
Hal tersebut menyebabkan adanya lonjakan harga untuk kebutuhan pangan, serta jumlah pengangguran yang membludak.
Di tengah krisis ekonomi itu, Taliban justru menetapkan aturan yang melarang uang tunai asing.
Baca Juga: AS Beri Lampu Hijau Penjualan 280 Rudal Senilai Rp9,3 Triliun ke Arab Saudi
Maka orang maupun instansi yang melakukan bisnis domestik menjadi sasaran utama.
Sementara itu, bank sentral Afghanistan melonggarkan aturan terkait pembatasan penarikan uang dari rekening dolar.
Hal tersebut dilakukan setelah Taliban usai Amerika Serikat memblokir akses ke dana Afghanistan.
Dilansir dari TRT World, IMF juga menolak untuk menyerahkan dana sekitar 370 dolar AS.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Menangis Sampaikan Pesan untuk Gala