PIKIRAN RAKYAT – Centers for Disease Control and Prevention (CDC) buka suara lantaran masih adanya masyarakat yang meragukan dan mempertanyakan efektivitas serta bahaya vaksinasi.
CDC menyatakan bahwa vaksin Covid-19 aman dilakukan dengan efek samping yang mungkin akan timbul terhadap sebagian penerima vaksin.
Walaupun menimbulkan efek samping, CDC tetap merekomendasikan seluruh individu berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin guna membantu melindungi diri dari Covid-19 dan komplikasi terkait yang berpotensi parah yang dapat terjadi.
Dilansir dari laman Covid19, Selasa, 9 November 2021, CDC memberikan informasi terbaru tentang kejadian buruk yang mungkin terjadi, yaitu:
- Anafilaksis
Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.
Beberapa gejala diantaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah.
Anafilaksis setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi. Namun, ada kasus yang terjadi di Amerika Serikat terhadap sekira dua hingga lima orang per satu juta yang divaksinasi.
Baca Juga: Waspadai Adanya Tren Kenaikan Kasus Covid-19, Luhut Pandjaitan: Saya Dapat Laporan dari Epidemiolog
- Trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS)
CDC dan FDA mengidentifikasi 47 laporan yang dikonfirmasi tentang orang-orang yang mendapatkan Vaksin J&J atau Janssen Covid-19 dan kemudian mengembangkan TTS. Wanita berusia 50 tahun ke bawah harus waspada terhadap risiko ini meski jarang ditemukan.