PIKIRAN RAKYAT - Seorang pemilik salon kuku Midtown berusia 62 tahun bernama Angela biasa mengirimkan sebagian penghasilan ke beberapa kerabatnya di Korea Selatan.
Wanita asal Korea Selatan tersebut menceritakan soal ketidaksetujuan soal perilaku putrinya yang sudah menikah tetapi kerap belanja tas, riasan, serta pakaian mahal, dan putranya yang menurutnya menjalani hidup dengan cara 'asing'.
Angela mengaku tidak pernah menonton serial Netflix yang popouler beberapa waktu lalu 'Squid Game', yang menyoroti biaya hidup di Korea Selatan dan besarnya utang kartu kredit yang menimpa pemain.
Baca Juga: Ibu Rizky Billar Bantah Anak yang Dikandung Lesti Kejora Cucu Pertamanya, Fakta Baru Terungkap
"Aku tahu tentang apa itu. Mungkin ada benarnya, tapi itu juga membuat kami (Korea Selatan) terlihat buruk," tuturnya, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari New York Post pada Ahad, 21 November 2021.
Sayangnya untuk Angela, serial yang sangat populer dan penuh kekerasan tersebut tampaknya masih akan tetap bertahan untuk beberapa waktu karena dikonfirmasi pencipta 'Squid Game' akan ada season kedua.
Ide 'Squid Game' tampaknya tidak muncul begitu saja, analis dari Korea Selatan dan Korea Utara mengatakan serial tersebut menggambarkan sisi lain dari apa yang disebut “Keajaiban di Sungai Han”.