kievskiy.org

'Ngakalin' ala  Indonesia di Museum Kairo

SALAH satu koleksi mumi di ruangan khusus Museum Kairo, Mesir, yang tak boleh difoto oleh pengunjung. Namun bagi wisatawan asal Indonesia bisa mengakalinya sehingga bisa mengambil gambar bahkan video.*/SARNAPI/PR
SALAH satu koleksi mumi di ruangan khusus Museum Kairo, Mesir, yang tak boleh difoto oleh pengunjung. Namun bagi wisatawan asal Indonesia bisa mengakalinya sehingga bisa mengambil gambar bahkan video.*/SARNAPI/PR

PERJALANAN napak tilas aktivitas para nabi dan pengingat sejarah Islam ke Mesir kali ini mampir di Museum Kairo, Selasa, 2 April 2019. Museum dengan bangunan gaya Mesir kuno ini menyimpan berbagai sejarah masa keemasan Mesir khususnya di era kepemimpinan Firaun.

Untuk masuk ke museum dua lantai ini dibedakan dua kelompok. Yakni, kelompok yang hanya melihat koleksi museum tanpa ke koleksi mumi dan kelompok kedua yang melihat koleksi berbagai mumi. Tiket masuk museum tanpa melihat koleksi mumi adalah 160 pound Mesir atau sekitar Rp 160.000/orang, sedangkan yang akan melihat koleksi mumi dikenai 300 pound Mesir atau Rp 240.000/orang.

Museum Kairo, Mesir, menjadi rumah bagi koleksi antik bangsa Mesir kuno dan memiliki 120.000 koleksi. Koleksi mumi Firaun, satu-satunya di dunia yang tak ternilai harganya, tentu saja merupakan daya tarik utama Museum Nasional Mesir di Kairo. 

Di lantai dasar ada koleksi papirus dan koin yang digunakan dalam dunia kuno. Ada pula artefak dari Kerajaan Baru, jangka waktu antara 1550 dan 1069 SM. Artefak ini umumnya lebih besar dari koleksi abad sebelumnya. Termasuk di dalamnya adalah barang-barang termasuk patung, meja, dan peti mati (sarkofagus).

Selain itu, di lantai pertama ada artefak dari dua dinasti terakhir Mesir termasuk barang dari makam para Firaun Thutmosis III, Thutmosis IV, Amenophis II, Hatshepsut, dan punggawa Maiherpri, serta banyak artefak dari Lembah Para Raja. Lantai dasar museum berisi berbagai patung berharga, salah satu koleksi patung khas Mesir yang indah berlapis emas dan  satu dari 11  mumi yang dipamerkan.

Tidak semua koleksi itu dipajang, karena banyak peninggalan yang harus disimpan dalam kondisi suhu yang tepat dan terkontrol. Koleksi lebih banyak ditempatkan dalam sebuah kaca besar untuk menghindari kerusakan koleksinya.

Dari informasi di buku panduan, museum ini didirikan pada tahun1835 dengan berpindah tempat beberapa kali hingga sekarang berlokasi di dekat Tahrir Square, jantung kota Kairo. Museum berdinding pink kecoklatan itu pernah jadi sasaran pendemo saat demonstrasi Arab Spring, yang di Mesir dimulai pada 25 Januari 2011, dan sejumlah koleksinya dijarah.

Beberapa patung berukuran besar, tingginya sekitar 2 meter, berdiri dengan anggun di situ. Juga sejumlah patung batu berukuran lebih kecil dalam bentuk macam-macam. Patung-patung ini dulunya ditemukan di berbagai situs arkeologi, termasuk piramid, kuil kuno serta padang pasir. Beberapa sarkofagus yang terbuat dari batu diukir dengan indah, rapi, membuktikan tingginya seni pahat Mesir kuno.

Di lantai dua, pengunjung menikmati koleksi yang sangat berharga pula. Termasuk koleksi kursi berlapis emas dan sejumlah permata dan aneka perhiasan emas yang dipajang dalam ruang tersendiri dengan penjagaan ketat petugas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat