PIKIRAN RAKYAT - Operasi pembebasan kasus penyanderaan Warga Negara Indonesia (WNI) dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina menelan korban.
Serangan itu menewaskan dua orang. Seorang tentara yang ikut operasi penyelamatan dan seorang militan kelompok Abu Sayyaf.
Keduanya tewas tewas dalam baku tembak 30 menit di Kota Panamao di Pulau Jolo.
Baca Juga: Gula Aren, Kopi, hingga Mukena dari Jawa Barat Memikat Pasar Malaysia
Korban tewas dari pihak penyelamat, merupakan seorang tentara Filipina.
Tentara Filipina bernama CPL Romnick C Estacio, meninggal duna dalam menjalani tugasnya untuk menyelamatkan WNI dari kelompok Abu Sayyaf.
Ia harus mengorbankan nyawanya saat nenyelamatkan dua pelaut yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Kota Panamo, pada Minggu, 22 Desember 2019 lalu.
Aksi heroiknya tersebut tidak hanya terjadi pada saat menyelamatkan dua pelaut yang disandera.