kievskiy.org

Presiden AS Donald Trump Akui Pembunuhan Soleimani Didorong oleh Pemakzulan Dirinya

SETELAH ketegangan terus berlangsung antara AS dan Iran, Donald Trump malah mangaku kalau pemakzulannya memaksanya menyerang Jenderal Qassem Soleimani.*
SETELAH ketegangan terus berlangsung antara AS dan Iran, Donald Trump malah mangaku kalau pemakzulannya memaksanya menyerang Jenderal Qassem Soleimani.* /instagram/@realdonaldtrump instagram/@realdonaldtrump

PIKIRAN RAKYAT - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran masih menegang sejak seminggu yang lalu setelah sebuah rudal menghantam iring-iringan militer Iran dan Irak di Bandara Internasional Baghdad.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, serangan diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat untuk membunuh jenderal terkuat di Iran, Jenderal Qassem Soleimani.

Jenderal Qassem terbunuh bersama pimpinan milisi Irak, al-Muhandis. Hal ini memicu ketakutan warga dunia akan pecahnya perang dunia ketiga.

Baca Juga: Jutaan Orang Lakukan Penggalangan Dana Kebakaran Hutan Australia Lewat Facebook, Total Donasi Lebih dari Rp 700 Miliar

Kedua kubu mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Pangkalan AS di Irak diperkuat dengan persenjataan canggih dan tentara yang banyak.

Iran mengibarkan bendera merah yang menyimbolkan balas dendam. Tak hanya itu, mereka juga benar-benar menembakkan sembilan rudal basis AS untuk menakut-nakuti.

Sekutu dari masing-masing kubu ikut bersiap. Inggris mempersiapkan kapal selam untuk mendukung AS, sedangkan Rusia telah menyiapkan kapal induk untuk mendukung Iran.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat di Kota Bandung yang Cocok untuk Kerjakan Skripsi

Namun, ketegangan ini menimbulkan teka-teki lantaran Trump terus menarik ulur keputusan untuk melakukan perang terbuka terhadap Iran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat