PIKIRAN RAKYAT - Terbentuk sekitar dua tahun lalu oleh miliarder onderdil Thanathorn Juangroongruangkit, Partai Future Forward menjadi salah satu partai yang cukup progresif di Thailand.
Bahkan pada pemilihan umum tahun lalu partai ini menempati urutan ketiga meski beberapa berpendapat kalau partai ini sengaja dibentuk untuk memanipulasi Partai Palang Pracharat yang pro militer.
Thanathorn (41) merupakan pimpinan partai yang kemunculannya dikenal sebagai lawan paling kuat bagi pemerintahan partai Palang Pracharat, yang memasang kembali mantan pemimpin junta Prayuth Chan-ocha (65) sebagai perdana menteri sipil lima tahun setelah melakukan kudeta militer.
Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Mahkamah Konstitusi Thailand akan memutuskan pada hari ini, Selasa 21 Janauri 2020.
Putusan itu akan menentukan apakah akan membubarkan oposisi Partai Future Forward, dengan demikian keputusan ini menjadi keputusan yang dapat memperkuat mayoritas pemerintah yang didukung oleh kelompok militer di parlemen.
Kasus ini didasarkan pada pengaduan oleh Nattaporn Toprayoon yang mengklaim bahwa partai tersebut berusaha untuk menggulingkan monarki konstitusional yang dihormati di Thailand.
Selain itu ada pula manuver yang mengaitkan partai ini dengan illuminati, sebuah masyarakat rahasia yang diyakini oleh para ahli teori konspirasi mencari penguasaan dunia.