PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok memberhentikan dan menutup semua transportasi umum ke dan dari Kota Wuhan menyusul semakin masifnya penyebaran virus corona yang menjangkiti ratusan orang di Tiongkok dan sedikitnya menewaskan 17 orang.
Tidak akan ada seorangpun yang diizinkan keluar dari kota Wuhan terhitung sejak Kamis 23 Januari 2020 pukul 10.00 waktu setempat.
Baca Juga: Sunda Empire Masih Jadi Sorotan di Media Sosial, Ini Pesan Ridwan Kamil untuk Kaum Milenial
Hal ini ditujukan sebagai upaya untuk mencegah semakin meluasnya virus corona menyebar, demikian seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Huffpost.
Transportasi yang ditutup ini dilaporkan termasuk kereta, bus, kereta bawah tanah, kapal feri, dan pesawat.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, hingga Rabu 22 Januari 2020 terkonfirmasi lebih dari 540 kasus.
Baca Juga: Manchester United Telan Kekalahan dari Burnley, Rio Ferdinand Kritik Kapten Baru Harry Maguire
Ratusan kasus ini mejadikan wajar untuk mengisolasi kawasan Kota Wuhan dan menutup rapat jaringan transportasi publik sehingga tidak diizinkan seorangpun untuk keluar dan meninggalkan kota Wuhan. Kecuali pada kondisi darurat khusus.
Setelah pertemuan di Jenewa pada Rabu 22 Januari 2020, World Health Organization (WHO) mengatakan akan memutuskan pada Kamis 23 Januari 2020 apakah akan mendeklarasikan epidemi corona ini sebagai darurat kesehatan dunia (global), yang berarti sekaligus memperingatkan semua negara-negara di dunia untuk mengambil tindakan preventif atas kondisi darurat ini.