kievskiy.org

Fakta Kecelakaan Helikopter Kobe Bryant, Terbang Tak Terkendali hingga Puingnya Tersebar Sejauh 180 Meter

Para bintang NBA tak kuasa menahan tangis setelah kepergian Kobe Bryant.*
Para bintang NBA tak kuasa menahan tangis setelah kepergian Kobe Bryant.* /AP Photo/David Zalubowski

PIKIRAN RAKYAT - Kecelakaan helikopter yang menewaskan pebasket Kobe Bryant membuat banyak orang di seluruh dunia berkabung dan kehilangan sosok legenda basket tersebut.

Untuk mengumpulkan bukti-bukti soal jatuhnya helikopter yang juga menewaskan putri Kobe Bryant yang berusia 13 tahun yaitu Gianna, Badan keselamatan transportasi nasional Amerika Serikat NTSB akan berada di lokasi jatuhnya helikopter selama sepekan.

Bintang NBA dan LA Lakers itu meninggal dunia dalam usia 41 tahun bersama putrinya dan tujuh penumpang lainnya dalam kecelakaan helikopter di California pada Minggu.

Baca Juga: Daftar Ponsel yang Tak Lagi Didukung WhatsApp, Salah Satunya Samsung Galaxy S Series

Anggota direksi NTSB Jennifer Homendy dalam jumpa pers seperti dikutip AFP, Selasa, mengatakan puing-puing kecelakaan tersebar hingga radius 180 meter.

"Kami akan di sini hingga lima hari di lokasi untuk mengumpulkan bukti-bukti yang tidak tahan lama. Kami di sini bukan untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. Kami tidak menentukan hal itu di tempat kejadian perkara," kata Homendy dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AFP via Antara.

Jenis helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant tidak dilengkapi dengan kotak hitam. Lantaran hal tersebut Sheriff County Los Angeles Alex Villanueva mengatakan kepada media bahwa akan membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mengumpulkan bagian-bagian dari korban karena hebatnya tabrakan dan medan yang terjal.

Baca Juga: Inspirasi Gaun Two Look Ariana Grande di Grammy Awards 2020

Lokasi jatuh helikopter yang juga banyak membuat orang-orang melanggar batas area mengharuskan aparat keamanan mengerahkan pasukan polisi berkuda dan menggunakan ATV untuk mengamankan area.

Sementara itu, Philippe Lesourd, pilot helikopter dan instruktor yang sudah 29 tahun terbang di California mengatakan kepada AFP bahwa  kabut tebal bisa menjadi salah satu penyebab sang pilot kehilangan kendali.

Pilot bisa mengalami disorientasi spasial setelah kehilangan jarak pandang ketika menembus kabut tebal, kata dia.

Baca Juga: 14 WNA Asal Iran Terdampar di Aceh, Kapal Rusak dan Sempat Terombang-ambing di Samudera Hindia

Kabut tebal pada Minggu juga telah memaksa Kepolisian Los Angeles dan kantor Sheriff mengistirahatkan helikopter mereka hari itu.

Sejumlah sakti mengatakan kepada media setempat bahwa helikopter yang ditumpangi Bryant terlihat terbang sangat rendah dan kesulitan dikendalikan sebelum menabrak bukit.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat