PIKIRAN RAKYAT - Virus corona tengah menjadi sorotan dunia. Jumlah kematian dan penularan yang masif picu penambahan korban. Dilaporkan kasus kematian pertama karena virus corona di luar Tiongkok adalah di negara tetangga, Filipina.
Alih-alih panik tanpa memahami apa itu virus corona, masyarakat diharapkan bisa kenali gejalanya sekaligus paham bagaimana mencegah penularan virus corona.
Menurut Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) IX/Udayana, Kolonel Ckm dr I Made Mardika SpPD, MARS, gelaja klinis yang perlu diwaspadai seperti demam di atas 38 derajat celsius atau ada riwayat demam, batuk, flu, nyeri tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologis, serta memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau ke negara yang terjangkit virus dalam 14 hari sebelum timbul gejala.
Sementara itu, penggunaan masker juga menjadi salah satu upaya pencegahan menyebarnya virus corona. Selain itu, adapula kebiasaan yang harus dihindari guna meminimalkan penyebaran virus corona, yakni menghentikan kontak dekat secara langsung seperti kebiasaan ibu-ibu untuk saling cium pipi kanan kiri (cipika-cipiki).
Dr. Joyce Novelyn Siagian, Sp.FK pada pertemuan bulanan Dharma Wanita Persatuan KBRI London di gedung pertemuan KBRI London, Selasa siang 4 Februari 2020 mengatakan ibu-ibu untuk sementara tidak saling cium pipi kanan-cium pipi kiri (cipika-cipiki) guna menghindari risiko penularan virus corona tipe baru 2019-nCov, yang menimbulkan wabah di sebagian wilayah Tiongkok dan menyebar ke puluhan negara, termasuk negara tetangga.
"Ibu-ibu tidak disarankan untuk 'cipika-cipiki' dulu ya apabila berjumpa dengan teman-teman," kata dr. Joyce.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa kalaupun belum ada laporan kasus pneumonia akibat infeksi virus 2019-nCov di Kota London, Inggris, langkah kewaspadaan tetap perlu dilakukan.