kievskiy.org

OIE: Flu burung Baru Miliki Risiko Lebih Tinggi Menyebar ke Manusia

Ilustrasi unggas. OIE menuturkan bahwa gelombang flu burung di Asia dan Eropa memiliki risiko lebih besar menyebar ke manusia.
Ilustrasi unggas. OIE menuturkan bahwa gelombang flu burung di Asia dan Eropa memiliki risiko lebih besar menyebar ke manusia. /Pixabay/Capri2aAuto Pixabay/Capri2aAuto

PIKIRAN RAKYAT- Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mengatakan gelombang flu burung di Asia dan Eropa memiliki risiko lebih besar menyebar ke manusia karena jumlah varian yang tinggi.

OIE menuturkan penyebaran flu burung yang sangat patogen, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah dan industri unggas setelah wabah sebelumnya menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas dan pembatasan perdagangan.

"Kali ini situasinya lebih sulit dan lebih berisiko karena kami melihat lebih banyak varian (flu burung) muncul, yang membuat mereka lebih sulit untuk diikuti," kata Direktur Jenderal OIE Monique Eloit.

"Akhirnya risikonya bermutasi atau bercampur dengan virus flu manusia yang bisa menular antar manusia lalu tiba-tiba muncul di dimensi baru," tambahnya kepada Reuters dalam wawancara Rabu, 5 Januari 2022, dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Indeks kebahagiaan Jabar di Lima Terbawah, Ridwan Kamil Tanggapi dengan Santai

Data OIE menunjukkan, lima belas negara telah melaporkan wabah flu burung pada unggas antara Oktober dan akhir Desember, sebagian besar jenis H5N1.

Italia adalah yang terparah di Eropa dengan 285 wabah dan hampir empat juta burung dimusnahkan.

Wabah umumnya dimulai pada musim gugur, ketika infeksi disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi.

OIE menyebut H5N1 adalah salah satu dari sedikit jenis flu burung yang telah menular ke manusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat