kievskiy.org

Korea Utara Bereaksi Keras atas Sanksi Joe Biden, Sebut AS 'Provokasi' dan Seperti Gangster

Pimpinan tertinggi Korea Uatara, Kim Jong Un berjanji akan memperkuat militer negaranya hingga Korea dan Jepang curigai negara tersebut telah luncurkan rudal ke laut.
Pimpinan tertinggi Korea Uatara, Kim Jong Un berjanji akan memperkuat militer negaranya hingga Korea dan Jepang curigai negara tersebut telah luncurkan rudal ke laut. /New York Post New York Post

PIKIRAN RAKYAT - Media pemerintah melaporkan pada hari Jumat, 14 Januari 2022, bahwa Korea Utara membela uji coba misilnya sebagai haknya yang sah untuk membela diri dan mengatakan Amerika Serikat (AS) sengaja meningkatkan situasi dengan menjatuhkan sanksi baru.

Juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan menuturkan, pengembangan "senjata tipe baru" Korea Utara baru-baru ini, hanyalah bagian dari upayanya untuk memodernisasi kemampuan pertahanan nasionalnya.

Lebih lanjut, kementerian luar negeri Korea Utara itu juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak menargetkan negara tertentu atau membahayakan keamanan negara tetangga atas peluncuran uji coba rudal tersebut.

"Tuduhan AS atas penggunaan hak pembelaan diri DPRK (Korea Utara) yang sah adalah provokasi yang jelas dan logika seperti gangster," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Demi Doddy Sudrajat, Seorang Pria Hibahkan 5 Hektare Tanah Hasil Kelapa Sawit: Saya Kasih Waktu 3x24 Jam

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, pernyataan itu memperingatkan "reaksi yang lebih kuat dan pasti" yang tidak ditentukan jika AS mengambil sikap konfrontatif.

Seperti diketahui, pada Rabu, 12 Januari 2022 pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan sanksi pertamanya atas program senjata Korea Utara menyusul serangkaian peluncuran rudal Korea Utara, termasuk dua sejak pekan lalu.

Biden juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap beberapa individu dan entitas Korea Utara yang dituduh melanggar resolusi dewan keamanan yang melarang pengembangan rudal dan senjata nuklir negara itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan bersedia untuk terlibat dalam pembicaraan tanpa prasyarat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat